TEMPO.CO, Colorado - Penyelidikan terhadap dugaan penggunaan doping oleh pesepeda Amerika Lance Edward Armstrong mulai dilakukan oleh Lembaga Anti Doping Amerika (USADA). Armstrong dituduh menggunakan doping dan obat-obatan terlarang untuk menunjang penampilannya.
USADA mengirimkan surat pemberitahuan setebal 15 lembar kepada pihak Armstrong tentang tuduhan menggunakan doping itu. "Surat pemberitahuan formal itu adalah langkah pertama dari banyak langkah dalam proses legal untuk tunduhan pelanggaran aturan anti doping," sebut pernyataan USADA.
USADA sudah melanjutkan berkas tuduhan doping itu kepada Dewan Review Anti Doping yang akan memutuskan melanjutkan pemeriksaan atau tidak. "Itu berisi panel yang independen. Bukan USADA yang menentukan apakah seseorang dituduh melanggar aturan atau tidak," lanjut keterangan itu.
Meski tuduhan itu nyata, namun USADA mengingatkan prinsip praduga tak bersalah. "Dalam setiap kasus USADA, semua nama tetap dianggap tidak bersalah sampai ada bukti putusan hukum yang mengikat," tulis pernyataan USADA.
Selain Armstrong, nama lima orang staf atau rekannya juga masuk dalam laporan tersebut. Mereka adalah tiga orang dokter dan dua ofisial, yakni manajer tim Johan Bruyneel, pelatih Jose Pepe Marti, dokter Pedro Celaya, dokter Luis del Moral, dan dokter Michele Ferrari.
Pemeriksaan dilakukan terhadap dugaan doping Armstrong pada periode 1998 hingga 2011. Tujuh kali Juara Tour de France itu dituding menggunakan obat-obatan terlarang dalam waktu panjang melalui seperti erythropoietin (EPO), transfusi darah, testoterone, corticosteroids, hormon pertumbuhan, dan lainnya. Tak hanya untuk digunakan sendiri, Armstrong dan timnya juga dituding menyebarkan obat-obatan itu kepada atlit pesepeda lainnya.
Sejatinya, bukan sekali ini saja Armstrong dituduh menggunakan doping. Beberapa kali lawannya sudah pernah mengadukan Armstrong ke badan anti doping. Namun tak satupun terbukti. Uniknnya, pemberitahuan tertulis USADA yang ditujukan buat Armstrong itu beredar di antara media di Amerika.
Seperti sebelumnya, Armstrong membantah menggunakan doping sepanjang karirnya. "Saya tak pernah menggunakan doping," kata pria 40 tahun itu. "Saya berkompetisi sebagai atlit selama 25 tahun tanpa cela dalam penampilanku dan telah melewati 500 kali tes obat dan tak pernah gagal," tambah dia.
Jika kasus ini berlanjut ke penyelidikan dan bahkan terbukti bahwa Armstrong menggunakan doping, maka ini akan jadi skandal doping terbesar dalam dunia olahraga. Pasalnya, Armstrong adalah pesepeda paling sukses dan kontroversial.
Pria asal Texas itu pernah divonis mengidap kanker stadium 3 pada 1996 lalu. Namun ia kembali ke dunia olahraga setelah mengalahkan penyakitnya itu dan berhasil menjuarai ajang balap sepeda paling bergengsi Tour de France tujuh kali berturut-turut pada 1999 hingga 2005.
Departemen Kehakiman Amerika sudah menghabiskan dua tahun untuk menyelidiki klaim penggunaan doping oleh Armstrong, namun kasus itu ditutup pada Februari lalu. Menurut Armstrong apa yang diselidiki itu sama dengan apa yang dituduhkan USADA.
Meski begitu, USADA tetap jalan terus. Mereka mengklaim memiliki saksi-saksi yang berasal dari para pesepeda, anggota tim, dan lainnya yang menyatakan Armstrong menggunakan doping. Selain itu, USADA juga punya bukti bahwa Armstrong positif menggunakan EOP pada 2001 saat Tour of Switzerland.
REUTERS | TITO SIANIPAR
Berita terkait
4 Spot Wisata Keren di Etape I Tour de Singkarak 2019
3 November 2019
Di rute sepanjang 107,3 kilometer etape I Tour de Singkarak, para pebalap, kru, dan penonton bisa menikmati empat destinasi wisata menarik.
Baca SelengkapnyaDua Tim Mundur dari Balap Sepeda Tour de Singkarak 2019
1 November 2019
Tim Sri Lanka Police dan Oliver's Real Food dari Australia membatalkan keikutsertaan mereka dari balap sepeda Tour de Singkarak, 2-10 Nobember 2019.
Baca SelengkapnyaTour de Singkarak 2019: Jambi Bersolek Sambut Etape Ke-7 dan 8
31 Oktober 2019
Tour de Singkarak 2019 yang akan dimulai Sabtu mendatang, 2 November, akan melewati kawasan Jambi pada etape ketujuh dan delapan.
Baca SelengkapnyaMandeh, Spot Paling Elok dalam Tour de Singkarak 2019
27 Oktober 2019
Puncak Mandeh bakal dilalui para pembalap dalam Tour de Singkarak 2019. Kawasan ini sedang populer karena aksesnya mudah dan pemandangannya indah.
Baca SelengkapnyaTour de Singkarak 2019: Ikon Baru yang Diandalkan di Etape 9
24 Oktober 2019
Kawasan wisata Mandeh akan menjadi bagian dari etape kesembilan lomba balap sepeda jalaran raya, Tour de Singkarak 2019.
Baca Selengkapnya4 Kiat Agar Nyaman Menyaksikan Tour de Singkarak
24 Oktober 2019
Tour de Singkarak melahap 1.324 kilometer melawati Sumbar hingga Jambi. Rute balap sepeda ini bakal melintasi berbagai destinasi wisata.
Baca SelengkapnyaTim Lokal akan Ramaikan Persaingan Tour de Singkarak 2019
15 Oktober 2019
Tim balap sepeda dari Sumatera Barat, Padang Road Bike, yakin bisa bersaing dengan pembalap mancanegara di Tour de Singkarak 2019.
Baca SelengkapnyaCatat Sembilan Stage Tour de Singkarak 2019, Total 1.324 Km
7 September 2019
Lomba balap sepeda jalan raya internasional Tour de Singkarak 2019 akan terbagi menjadi sembilan stage sejauh 1.324 kilometer.
Baca SelengkapnyaJumlah Etape Balap Sepeda Tour de Indonesia 2020 Akan Ditambah
23 Agustus 2019
Jumlah etape balap sepeda Tour de Indonesia 2020 akan ditingkatkan menjadi enam atau tujuh, dibandingkan lima pada tahun ini.
Baca SelengkapnyaBerharap Para Pebalap Tour de Singkarak Bercerita pada Dunia
15 Agustus 2019
Tour de Singkarak tak menarik wisatawan mancanegara secara langsung. Tapi ini adalah promosi massal, pebalap pun bisa bercerita keindahan Sumbar.
Baca Selengkapnya