Desisa dan Jeptoo Juara Saat Bom Boston Meledak  

Reporter

Editor

Pruwanto

Selasa, 16 April 2013 16:16 WIB

Dua bom meledak ketika para peserta Boston Marathon 2013 sudah mendekati garis finish di Boston (16/4). Dua orang dilaporkan tewas dan puluhan lainnya terluka akibat ledakan tersebut. REUTERS/Dan Lampariello

TEMPO.CO, Jakarta - Lomba Boston Marathon kembali diadakan pada Senin, 15 April 2013. Seperti tahun-tahun sebelumnya, perlombaan ini digelar pada Senin ketiga di bulan April, sebagai peringatan Hari Patriot. Pada perayaan ke-117, Boston Maraton dimenangi seorang pelari dari Ethiopia, Lelisa Desisa.

Pria berusia 23 tahun ini menempuh waktu sekitar 2 jam 10 menit dan 22 detik untuk menuntaskan maraton berjarak 42,195 kilometer. Ia pun mencapai garis finis pukul 12.10. "Ini perlombaan yang bagus," kata Desisa. "Jalur menurunnya begitu mudah, tapi kala menanjak sangatlah sulit."

Lelisa Desisa adalah pemenang dari kubu pria. Sedangkan pada kelompok perempuan, Rita Jeptoo, keluar sebagai juara. pelari asal Kenya ini menerobos garis akhir pukul 11.58, setelah berlari selama 2 jam 26 menit serta 25 detik.

Setelah menembus garis akhir, perempuan 32 tahun ini langsung bersimpuh sambil membenamkan wajahnya ke tangan. "Pada 2006, Jeptoo adalah pemenang terakhir yang melewati finis," tulis Washington Post.

Di kelompok pria, pemenang kedua dipegang Mikha Kogo. Pelari senegara Jeptoo ini sampai di finis sekitar lima detik setelah Desisa. Sedangkan pemenang ketiga, Gebregziabher Gebremariam, sedetik di belakang Kogo. Sama seperti Desisa, Gebremariam datang dari Ethiopia.

Untuk kelompok perempuan, Jeptoo diikuti Meseret Hailu yang ada di posisi kedua. Pelari Ethiopia ini mencapai finis dalam waktu 2 jam 26 menit dan 58 detik. Sedangkan pemenang tahun lalu, Sharon Cherop, ada di urutan ketiga dengan waktu tempuh 2 jam 27 menit dan 1 detik.

Kemenangan Jeptoo serta Desisa mendapatkan sambutan meriah dari penonton di sekitar garis akhir. Namun, dua jam kemudian, sorak-sorai kegembiraan berubah jadi jeritan ketakutan. Dua ledakan yang diduga bom menggelegar tak jauh dari finis. Tiga orang meninggal dan puluhan lainnya terluka. (Berita lengkap klik: Bom Meledak di Boston)

WASHINGTON POST | CS MONITOR | CORNILA

Berita Terkait

Persib Kuasai Trending Topic di Twitter

Moulin: Rooney Sepakat ke PSG Musim Depan

Nasib Timnas U-23 PSSI Diputuskan Kamis Ini

Andrea Stramaccioni Yakin Bertahan di Inter Milan


Topik Terhangat:
Lion Air Jatuh|Serangan Penjara Sleman|Harta Djoko Susilo|Nasib Anas

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya