Target Homeless World Cup Indonesia: 7 Besar Dunia  

Reporter

Minggu, 5 Oktober 2014 09:05 WIB

Tim Indonesia Homeless World Cup (HWC) 2013 dan Presiden HWC Mel Young berpose di depan stadion Miejski, Polandia. Homelessworldcup.org

TEMPO.CO, Bandung - Tim Homeless World Cup Indonesia bermain sepak bola selama 36 jam di Bandung, Jawa Barat. Pertandingan melawan 81 tim dari berbagai daerah itu merupakan bagian dari persiapan tim Indonesia berlaga dalam kompetisi Homeless World Cup di Santiago, Cile, yang akan berlangsung 19-26 Oktober 2014.

Manajer tim, Febby Arhemsyah, mengatakan mereka akan berangkat 16 Oktober mendatang. Tim sepak bola ini berasal dari anggota kelompok terpinggirkan, seperti mantan pengguna narkotik, orang yang hidup dengan virus HIV, dan masyarakat miskin kota. Sesuai kriteria yang ditetapkan panitia, anggota tim merupakan pemain sepak bola yang hidupnya terkait dengan masalah ketunawismaan.

Dari hasil seleksi pemain dengan berkeliling Jawa-Bali-Nusa Tenggara Barat, tim panelis yang terdiri dari pelatih Bonsu Hasibuan, Bogiem Sofyan, dan manajer tim Febby Arhemsyah membentuk tim inti. Mereka yang terpilih yakni Midjuli Santoso dan Tommi Hartono (kiper), Tommy Engelberth Serhalawan, Swananda Pradika, Yudi Ramanda, Akhmad Fauzi, Soni Nasirwan, dan Rizal Sepuloh. "Target kami bisa berangkat, lalu masuk tujuh besar," kata Febby. (Baca: Tim Indonesia Ikut Homeless World Cup 2011)

Bertanding selama 36 jam merupakan bagian dari rangkaian persiapan. Sejak Jumat pukul 4 pagi, pertandingan selesai pada Sabtu pukul 4 sore kemarin di lapangan Balubur, kolong jalan layang Pasteur-Surapati, Bandung. Duta tim, personel band The Changcuters, juga ikut bertanding.

Pertandingan yang digelar berupa street soccer dengan waktu 2 x 7 menit disertai selingan istirahat 10 menit. Tiap kali pertandingan selesai, tim rehat 5 menit. "Melelahkan juga, tapi tidak ada pemain yang sampai pingsan," kata Febby. Tim medis dan sebuah mobil ambulans Palang Merah Indonesia disiapkan untuk membantu jika ada pemain yang ambruk.

Pada 2012, tim Homeless Indonesia dengan pemain berbeda sempat bertanding selama 24 jam di Bandung. Dalam kompetisi itu, mereka berhasil meraih posisi keempat dunia. "Ini juga nazar (janji) kami setelah dapat kepastian bisa berangkat," kata Febby. Biaya tim sebesar Rp 900 juta berasal dari sumbangan pemerintah dan swasta.


ANWAR SISWADI




Baca juga:
Koalisi Prabowo Beri Kursi MPR ke Demokrat dan PPP
Sea World Tak Mengerti Apa Maunya Ancol
Defile Terakhir, SBY Akan Joy Sailing
Ricuh Unjuk Rasa, 21 Anggota FPI Tersangka

Berita terkait

Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

23 Juli 2019

Divonis Bersalah, Ini Rangkaian Perbuatan Joko Driyono

Joko Driyono dihukum 1,5 tahun penjara atas perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti pengaturan skor Liga Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

2 Juli 2019

Hakim Sidang Joko Driyono: Perkara Sederhana, Hanya Saja ...

Jaksa penuntut umum meminta waktu tiga hari lagi untuk menyelesaikan berkas tuntutan untuk Joko Driyono.

Baca Selengkapnya

Jaksa Belum Siap, Sidang Tuntutan Joko Driyono Ditunda Lagi

2 Juli 2019

Jaksa Belum Siap, Sidang Tuntutan Joko Driyono Ditunda Lagi

Joko Driyono dan penasehat hukumnya menyatakan tidak keberatan dengan penundaan sidang kedua kalinya tersebut.

Baca Selengkapnya

Alasan Joko Driyono Sempat Mangkir dari Dua Panggilan Polisi

25 Maret 2019

Alasan Joko Driyono Sempat Mangkir dari Dua Panggilan Polisi

Satgas Antimafia Sepak Bola sebelumnya telah melayangkan dua panggilan kepada Joko Driyono.

Baca Selengkapnya

Joko Driyono Batal Diperiksa Hari Ini

21 Maret 2019

Joko Driyono Batal Diperiksa Hari Ini

Joko Driyono seharusnya diperiksa kelima kalinya sebagai tersangka perusakan barang bukti kasus mafia bola hari ini pukul 10.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Sempat Mangkir, Joko Driyono Kembali Dipanggil Polisi Besok

20 Maret 2019

Sempat Mangkir, Joko Driyono Kembali Dipanggil Polisi Besok

Satgas Antimafia Bola telah memeriksa Joko Driyono sebanyak empat kali berkaitan dengan kasus perusakan barang bukti pengaturan skor bola.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Polisi Tak Menahan Joko Driyono

1 Maret 2019

Ini Alasan Polisi Tak Menahan Joko Driyono

Satgas Antimafia Bola sebelumnya menyatakan Joko Driyono telah mengakui perbuatannya dalam kasus perusakan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Satgas Antimafia Bola Kembali Periksa Joko Driyono Hari Ini

27 Februari 2019

Satgas Antimafia Bola Kembali Periksa Joko Driyono Hari Ini

Satgas Antimafia Bola sebelumnya menyita uang Rp 300 juta saat menggeledah apartemen milik Joko Driyono pada 14 Februari 2019.

Baca Selengkapnya

Polisi Jelaskan Uang Rp 300 Juta di Apartemen Joko Driyono

22 Februari 2019

Polisi Jelaskan Uang Rp 300 Juta di Apartemen Joko Driyono

Dalam penggeledahan di apertemen Joko Driyono, penyidik menyita uang Rp 300 juta.

Baca Selengkapnya

Risau Kasus Pengaturan Skor, Manajer U-15 Minta Arahan Satgas

22 Februari 2019

Risau Kasus Pengaturan Skor, Manajer U-15 Minta Arahan Satgas

Satgas Antimafia Sepak Bola tengah memburu sejumlah orang yang terlibat match fixing atau pengaturan skor.

Baca Selengkapnya