Agum Gumelar adalah anggota Dewan Kehormatan Perwira yang merekomendasikan Prabowo dipecat dari militer pada 1998. Prabowo kala itu melakukan tindakan di luar kewenangannya. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Agum Gumelar meminta pihak-pihak yang nantinya akan mengurus Asian Games 2018 menjauhi anggapan melihat event olahraga tersebut sebagai sebuah proyek.
"Kepada mereka yang diberi tanggung jawab mengelola Asian Games nanti, jangan pernah ada pemikiran bahwa Asian Games sekadar proyek karena melihat besarnya anggaran yang dialokasikan," katanya ketika ditemui Antara setelah menghadiri sebuah acara peluncuran buku di Jakarta, Selasa, 27 Oktober 2015, malam.
Menurut Agum, aktor-aktor pengelola Asian Games kelak harus punya tanggung jawab mengangkat nama bangsa Indonesia di forum internasional.
Ia mengatakan Asian Games merupakan "gawai" besar bangsa Indonesia sehingga keberhasilannya merupakan keberhasilan bersama seluruh rakyat yang dibangun dengan kerja sama.
"Kalau Asian Games ini berhasil, ini adalah keberhasilan bangsa Indonesia. Jadi, bukan keberhasilan Presiden Joko Widodo, bukan keberhasilan Menpora Imam Nahrawi, bukan orang-perorangan, ini keberhasilan bersama-sama," kata mantan Menteri Perhubungan itu.
Agum menekankan, "Jadi, jangan sekadar ini anggaran besar lalu diorientasikan sebagai proyek, jauhi itu. Jadi pembina olahraga itu pengabdian dan pengorbanan."
Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah Asian Games 2018 setelah Vietnam, yang memenangi bidding kejuaraan empat tahunan itu, mengundurkan diri karena bermasalah di lingkup internal negara tersebut. Sebagai pesaing, Indonesia langsung siap saat ditawari menjadi tuan rumah.
Masalah kepanitian Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang menjadi pekerjaan rumah besar Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dalam satu tahun pemerintahannya karena hingga saat ini belum ada perkembangan yang cukup signifikan.
"Penyempurnaan kepanitiaan Asian Games masih menjadi PR besar. Hingga saat ini, belum melangkah lebih maju," kata Menpora.
Menurut dia, perkembangan persiapan untuk menghadapi kejuaraan olahraga empat tahunan terbesar di Asia itu baru sebatas launching logo. Persiapan yang dilakukan belum sepenuhnya berjalan karena beberapa hal masih dalam proses, seperti pemilihan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
Kesan Jusuf Kalla, Agum Gumelar, dan Ahmad Heryawan pada Solihin GP
5 Maret 2024
Kesan Jusuf Kalla, Agum Gumelar, dan Ahmad Heryawan pada Solihin GP
Sejumlah tokoh daerah dan nasional melayat jenazah Solihin GP (Gautama Purwanegara) di rumah duka maupun di Gedung Sabau Markas Kodam III Siliwangi, Bandung, Selasa, 5 Maret 2024. Selewat tengah hari jenazah Solihin GP alias Mang Ihin diserahkan pihak keluarga ke Panglima Kodam III Siliwangi untuk menjalani prosesi pemakaman secara militer hingga di Taman Makam Pahlawan Cikutra Bandung. "Pak Solihin seorang pemimpin yang tegas tapi sangat ramah ke rakyat," kata mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Bandung menjelang pemakaman.