Kena Hukuman karena Doping, Sharapova Luncurkan Cokelat  

Reporter

Editor

Febriyan

Rabu, 25 Mei 2016 17:46 WIB

Maria Sharapova saat menggelar konferensi pers di The LA Hotel Downtown, Los Angeles, California, 7 Maret 2016. Juara lima gelar Grand-slam ini mengaku tidak memperhatikan surat peringatan dari WADA mengenai daftar obat baru yang dilarang pada akhir 22 Desember 2015. Kevork Djansezian/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Petenis cantik Maria Sharapova tampaknya sudah melupakan masalah doping yang menjeratnya. Absen di Prancis Terbuka, Sharapova meluncurkan cokelat bermerek Sugarpova di Chicago, Amerika Serikat.

Laman Daily Mail mengabarkan bahwa Sharapova meluncurkan produk cokelatnya pada Selasa kemarin. Tak seperti saat konferensi pers soal doping, dalam acara peluncuran cokelat perdananya itu, Sharapova tampak sangat segar dan tenang.

Mantan ratu tenis dunia tersebut meluncurkan empat varian cokelat dalam acara tersebut, yakni cokelat susu, cokelat hitam, cokelat hitam dengan kelapa panggang, serta cokelat susu stroberi.

Merek Sugarpova sendiri sebelumnya sudah dikenal dengan produk permen. Untuk produk cokelat ini, Sharapova menggandeng produsen cokelat asal Polandia, Baron Chocolatier, sebagai mitra.

Sharapova terlibat skandal doping setelah gagal dalam tes obat-obatan terlarang pada ajang Australia Terbuka. Dia dinyatakan positif mengkonsumsi zat meldonium.

Petenis berkebangsaan Rusia itu pun mengakui bahwa dia mengkonsumsi zat tersebut selama sepuluh tahun terakhir. Dia menyatakan mengkonsumsi meldonium atas anjuran dokter setelah mengalami masalah kesehatan. Meldonium sendiri baru dimasukkan dalam daftar obat-obatan terlarang bagi atlet pada Januari 2016l.

Saat ini Sharapova masih dikenai larangan bermain sambil menunggu investigasi lebih lanjut dari badan anti-doping dunia, WADA. Masalah inilah yang membuatnya absen dari lapangan tanah liat Roland Garros, yang sedang berlangsung pekan ini.

DAILYMAIL | FEBRIYAN

Berita terkait

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

13 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

13 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

13 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

14 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

16 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

17 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

2 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya