TEMPO.CO, London - Seorang atlet Iran menolak untuk menjabat tangan Duchess of Cambridge, Kate Middleton. Mehrdad Karam Zadeh, nama atlet itu, sebelumnya meraih medali perak dalam ajang paralimpiade di London.
Middleton sebelumnya disambut hangat peraih medali perunggu asal Cina, Lezheng Wang. Namun, ketika tiba giliran Mehrdad Karam Zadeh untuk menerima medali, pria 40 tahun ini menangkupkan telapak tangan di dadanya. Kate Middleton berjalan pergi setelah itu.
Keputusan Zadeh untuk tidak berjabat tangan merupakan budaya Iran yang memang melarang kontak fisik antara laki-laki dan perempuan. Middleton tampaknya telah diberitahu tentang situasi ini karena dia tidak terlihat terkejut dan segera berlalu.
Delegasi Iran di London tak bersedia mengomentari hal tersebut. Namun, menurut Daily Telegraph, mereka telah mengatakan kepada panitia penyelenggara bahwa penolakan Zadeh semata karena ajaran agamanya, bukan karena alasan politis.
Seorang juru bicara Istana St James mengungkapkan istri Pangeran William itu telah diberi penjelasan sebelumnya dan dipesan untuk tidak menawarkan tangannya pada Zadeh. "Banyak atlet pria dari negara-negara Islam tidak berjabat tangan di depan umum dengan perempuan yang bukan muhrimnya dengan alasan budaya dan agama," kata perwakilan istana.
Istana menambahkan Middleton tetap merasa "terhormat" mendapatkan kesempatan untuk mempresentasikan medali kepada atlet Iran.
Ini bukan pertama kalinya soal salaman menimbulkan kontroversi. Tahun lalu tim voli pria Iran harus meminta maaf setelah beberapa anggota timnya ketahuan berjabat tangan dengan wasit wanita setelah pertandingan melawan Afganistan.
Langkah tersebut memicu kemarahan di Iran. Media setempat menggambarkan perilaku pemain negara mereka sebagai "tidak pantas".
MAIL ONLINE | TRIP B