TEMPO Interaktif, Surakarta – Anggota Komisi Olahraga Dewan Perwakilan Rakyat menilai persiapan fisik ajang olahraga dua tahunan bagi atlet cacat fisik, ASEAN ParaGames VI, telah rampung. Hanya saja sosialisasi ke masyarakat dinilai kurang sehingga masih banyak yang belum mengetahuinya.
Mereka mengatakan ini setelah mengunjungi dua lokasi utama tempat perlombaan nanti, yaitu Stadion Sriwedari dan Stadion Manahan pada Jumat, 18 November 2011. Ada 11 cabang olahraga yang akan dipertandingkan di sana, seperti cabang atletik, renang, voli duduk, dan panahan.
Salah satu anggota Komisi Olahraga, Itet Tridjajati Sumarijanto, menilai persiapan secara fisik di dua lokasi ini masih lebih baik dibandingkan persiapan SEA Games XXVI, khususnya dibandingkan venue yang ada di Palembang. Hanya saja, dia mengatakan kekurangan Solo terletak pada sejumlah hal detil yang terlewat. Misalnya ada bangunan yang catnya belum sempurna.
“Saya (juga) rasakan gairahnya belum terasa. Belum ada gebyarnya,” kata Itet. Menurut dia, mulai dari sekarang panitia semestinya sudah memasang umbul-umbul atau poster untuk menginformasikan perhelatan ASEAN Para Games pada 12-22 Desember mendatang. “Sebaiknya segera dipromosikan agar masyarakat tahu.” ujarnya. Dia berharap masyarakat kebanyakan mau berbondong-bondong menyaksikan pertandingan dengan atlet yang punya keterbatasan fisik.
Wakil Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jawa Tengah Sukahar menjelaskan masih ada venue yang tinggal penyelesaian akhir. “Misalnya untuk lintasan lari, garis lintasan kami cat ulang agar tambah jelas,” terangnya. Kemudian akses atlet ke lokasi pertandingan hampir selesai, termasuk elevator di Stadion Manahan. “Lift sudah jadi dan sudah bisa dioperasikan. Tinggal penyempurnaan bangunan luar,” jelasnya.
Sukahar juga segera memasang umbul-umbul dan spanduk untuk promosikan ajang perlombaan olahraga profesional untuk para penyandang cacat ini. Acara ini diikuti 11 negara di ASEAN dan digelar tiap dua tahun dengan tuan rumah secara bergilir.
UKKY PRIMARTANTYO