TEMPO Interaktif, Palembang - Manajemen Sriwijaya Football Club kecewa terhadap panitia penyelengggara SEA Games XXVI (Inasoc) dan event organizer (EO) tidak memperhatikan kondisi rumput Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring paska pembukaan dan penutupan SEA Games.
“Inasoc sepertinya tidak perduli lagi. Sekarang kondisinya masih rusak, tanah di lapangan menjadi gembur, kualitas lapangan menjadi berkurang. Padahal sejak awal mereka berjanji akan melakukan perbaikan” kata Direktur Teknik dan SDM Sriwijaya FC, Hendri Zainudin, Senin, 12 Desember 2011.
Pengamatan Tempo, kondisi rumput di lapangan sepakbola Gelora Sriwijaya Jakabaring belum kembali pada kondisi semula. Saat ini sebagian rumput mati dan layu akibat tertutup papan triplek lebih dari tiga pekan saat SEA Games.
Kondisi rumput yang rusak ini, kata dia, sangat merugikan tim Sriwijaya FC. Saat bermain kandang, pola permainan menjadi tidak stabil. Bahkan terdapat beberapa bagian tanah yang membentuk lubang kecil ketika diinjak oleh pemain. “Pihak Inasoc dan event organizer lari usai SEA Games. Mereka hanya mencari keuntungan tanpa rasa tanggung jawab,” ujar Hendri.
Sembari menunggu pertanggungjawaban Inasoc atau EO, manajemen Sriwijaya FC sempat merogoh kocek organisdasi untuk merehabilitasi rumput lapangan. Karena dananya terbatas, sehingga rehabilitasi masih belum maksimal. “Belum bisa membuat kondisi rumput seperti sebelum SEA Games,” katanya.
Kepala Satuan Tugas Pemeliharaan dan Kebersihan Aset Daerah Provinsi Sumatera Selatan, Rusli Nawi, mengakui rumput masih dalam keadaan rusak dan belum sempurna. “Bisa digunakan, meski tidak maksimal kondisinya,” katanya. Namun, dia belum mendapat konfirmasi dari Inasoc tentang rehabilitasi rumput gelora.
Gubernur Sumatera Selatan yang juga petinggi Inasoc, Alex Noerdin, menyatakan keprihatinannya atas kondisi lapangan gelora Sriwijaya. Namun, dia tidak sependapat bila kerusakan rumput dibebankan kepada pihak Inasoc. ”Janganlah kita minta pada mereka (Inasoc) lagi, mereka sudah cukup banyak membantu kita, baik dana maupun tenaga. Kita akan segera cari solusinya,” kata Alex.
PARLIZA HENDRAWAN