TEMPO.CO, Jakarta - Christopher Rungkat berharap bisa segera kembali merasakan tampil di turnamen grand slam. Sebagai petenis junior, ia pernah menorehkan prestasi indah di turnamen bergengsi itu pada 2008.
Christo--panggilannya--ketika itu sukses merebut gelar juara di turnamen Prancis Terbuka. Tampil di nomor ganda putra junior, ia berpasangan dengan Henri Kontinen asal Finlandia. Di partai puncak, keduanya berhasil mengalahkan duet Jerman/Australia, Jaan-Frederik Brunken/Matt Reid, dengan skor 6–0, 6–3. “Itu paling berkesan,” kata petenis 22 tahun itu.
Sayang, prestasi yang sama gagal diulang di tahun yang sama. Pada turnamen Amerika Serikat terbuka, Christo/Kontinen ditekuk pasangan Austria/Jerman, Niki Moser/Cedrik-Marcel Stebe, (5)6-7, 6–3, 8–10.
Nikmatnya tampil di turnamen paling bergengsi di dunia itu kini tengah berusaha dikejar Christo di level senior. Ia berharap bisa mewujudkannya tahun ini juga. “Paling realistis adalah US Open karena masih ada empat bulan lagi," katanya. "Semoga saya bisa menaikkan peringkat saya dalam jangka waktu tersebut.”
Delapan tahun sudah berlalu sejak Indonesia mampu meloloskan atletnya dalam turnamen tenis grand slam level senior. Terakhir kali ada Angelique Widjaja, yang pada 2004 mampu cukup berbicara di berbagai turnamen grand slam.
Angie--panggilan Angelique--tampil cukup sensasional di masa keemasannya sebelum dihantam cedera. Pada 2004, petenis asal Bandung tersebut tersingkir di babak pertama Australia Terbuka, tapi mampu melaju ke babak perempat final turnamen yang sama di nomor ganda putri. Pada tahun yang sama, ia juga lolos ke perempat final Wimbledon untuk nomor ganda putri dan perempat final ganda campuran di Prancis Terbuka.
Sebelum Angie, Indonesia juga pernah menorehkan hasil membanggakan lewat Yayuk Basuki. Petenis legendaris Tanah Air itu mampu lolos ke babak perempat final Wimbledon 1997 untuk nomor tunggal putri.
Tekad Christo menyusul prestasi dua petenis putri itu dipastikan tak mudah diraih. Petenis putra terbaik milik Indonesia tersebut kini hanya menghuni peringkat ke-401 dunia. Masih jauh dari syarat untuk bisa berlaga di babak kualifikasi turnamen grand slam, yakni 250 besar dunia.
Christo mengaku sudah punya program untuk mendongkrak peringkatnya itu. Ia akan tampil dalam 25-30 turnamen sepanjang tahun ini. Turnamen Future di Vietnam dan turnamen kelas Challenger di Taiwan, pada bulan ini, adalah dua dari sejumlah kejuaraan yang akan diikutinya.
Peraih tiga medali emas SEA Games 2011 itu sangat berharap bisa meraih hasil baik di Taiwan. Turnamen ini sangat potensial untuk mendongkrak peringkat karena akan diikuti para pemain besar. “Saya targetkan breakthrough di Taiwan karena naiknya (peringkat) bisa lumayan,” katanya.
Christo sudah menapaki jalan panjang untuk sampai pada posisinya saat ini. Putra Michael Alexander Fritz Rungkat, yang berdarah Belanda-Indonesia, itu mulai mengenal tenis sejak usia 5 tahun lewat ibunya, Elfia Mirlianti. “Saya sering diajak main tenis sama mama. Sering megang raket, lama-lama menjadi suka,” katanya, Kamis lalu.
Memasuki usia 8 tahun, Christo kecil mulai ikut aktif dalam berbagai kejuaraan tenis nasional versi junior. “Akhirnya saya masuk klub pertama kali pada umur 10 tahun di Senayan,” kata dia dengan muka semringah.
Bakat dan kerja keras kemudian membawanya menjadi petenis terbaik nasional. Penyuka online game, kick boxing, dan taekwondo itu pun belakangan menjadi tulang punggung tim Merah Putih di berbagai kejuaraan. Ia menjadi andalan Indonesia di kejuaraan Davis Cup, yang baru berlangsung di Jakarta.
Tahun lalu, Christo juga berhasil mempersembahkan prestasi sensasional di SEA Games Palembang. Ia memborong tiga medali emas untuk Indonesia, yakni dari nomor tunggal putra, ganda putra, dan beregu.
Pencapaian itu belum memuaskannya. Ia kini berusaha melebarkan kepakan sayapnya. "Target saya lebih meluas ke international event. Fokus ke ATP ranking,” katanya. “Untuk beberapa tahun ke depan, saya cukup optimistis, apalagi jika dibarengi dengan schedule yang baik. Yah, waktu saya masih banyak sampai mencapai golden age nanti.”
Salah satu mimpi besarnya tentu saja tampil dan berprestasi di turnamen grand slam.
ANANDA W TERESIA