TEMPO.CO, San Juan - Juara dunia tinju Hector 'Macho' Camacho dinyatakan mati otak. Hal ini diungkapkan Ernesto Torres, Direktur Rumah Sakit Rio Piedras--yang merawat Comacho, Kamis, 22 November 2012.
Torres mengatakan Camacho mengalami koma dan tak bisa merespons rangsangan. "Hasil tes menunjukkan garis datar, tanpa aktivitas apa pun," kata Torres sebagaimana dilansir Reuters.
Comacho menjalani perawatan intensif karena mengalami luka tembak serius yang menembus rahang hingga ke bahu dan mematahkan dua tulang belakangnya. Peristiwa penembakan itu terjadi pada Selasa, 20 November 2012. Saat itu Camacho ditembak dua pria tak dikenal saat ia dan seorang temannya berada di dalam mobil.
Kini hidup Camacho ditopang berbagai alat bantu. Tim dokter, tulis Reuters, akan bertemu dengan ibu Camacho, Maria Matias, dan saudaranya yang lain untuk menentukan apakah alat-alat penopang itu akan tetap dipasang atau dilepas. Mereka juga akan berdiskusi mengenai donasi organ tubuh, jika keluarga setuju alat-alat itu dilepas.
Torres mengatakan kalaupun selamat, kemungkinan besar Camacho akan lumpuh. Sementara rekan Camacho yang menemaninya di dalam mobil dinyatakan tewas.
Camacho lahir di Bayamon, San Juan. Ia pernah memenangi gelar juara dunia super kelas ringan, dan kelas welter junior pada 1980-an. Camacho juga pernah bertinju dalam pertandingan spektakuler melawan Felix Trinidad, Julio Chavez, dan Sugar Ray Leonard. Camacho menang secara knock out dari Leonard pada 1997.
Pertandingan terakhir Camacho untuk memperebutkan gelar dunia adalah saat ia melawan juara kelas welter Oscar De La Hoya pada 1997. Ia kalah dengan unanimous decision.
GADI MAKITAN
Berita terpopuler lainnya:
Wenger Terpukau dengan Gol Salto Ibrahimovic
Barca Tunggu Tekanan dari Madrid
Diego Akhirnya Tak Dibawa ke Piala AFF
Lawan Arsenal, Tottenham Berharap pada Adebayor
FFA Coba Datangkan Beckham ke Australia