TEMPO.CO, Jakarta- Pelompat galah legenda dunia asal Ukraina, Sergey Bubka, kunjungi Indonesia, Selasa, 25 juni 2013 dalam upaya meningkatkan kerja sama Ukraina dengan Indonesia dalam mengembangkan prestasi olahraga. Bubka, 50 tahun, Ketua Komite Olimpiade Ukraina, dan Ketua Komite Olimpiade Indonesia, Rita Subowo, menantangani nota kesepahaman kerja sama tersebut.
“Sangat penting kami (Ukraina dan Indonesia) saling membantu,” kata Bubka. ”Ukraina bisa membantu Indonesia dalam cabang-cabang seperti atletik, sementara Indonesia mungkin bisa membantu kami mengembangkan bulu tangkis.”
Pada kesempatan tersebut Bubka membagikan ilmu lompat galah kepada Direktur Operasional dan Kepelatihan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), Paulus Pesurnay. “Bubka membagikan rahasia yang mungkin belum semua atlet mengetahuinya,” tutur Paulus kepada wartawan. ”Sebelumnya saya bertanya kenapa atlet Indonesia belum bisa menghasilkan lompatan yang tinggi.”
Salah satu rahasia yang dibagikan, kata Paulus, adalah teknik menanamkan galah. Paulus bertutur, salah satu rahasia menghasilkan lompatan yang tinggi adalah galah seharusnya tidak boleh menyentuh kotak pacu sebelum pelompat melakukan take-off.
Selain itu, tutur Paulus, Bubka juga mengatakan lengkungan galah yang paling besar tidak boleh terjadi di awal lompatan. Seharusnya pada fase kedua, yaitu saat kaki sudah melayang, kata Paulus. "Dengan begitu, galah baru berfungsi seperti ketapel yang efektif."
Sergey Bubka merupakan pelompat galah pertama di dunia yang berhasil melompat melewati halangan setinggi 6 meter. Lompatan itu ia torehkan saat berkompetisi di Paris, Prancis, 13 Juli 1985. Bubka juga memecahkan rekor lompat galah putra dunia sebanyak 35 kali.
Sekalipun tak lagi menjadi atlet, Bubka, 50 tahun, masih aktif di organisasi olahraga. Saat ini ia menjabat Presiden Komite Olimpiade Ukrania, Wakil Presiden Senior Federasi Atletik Dunia (IAAF), dan anggota Eksekutif Komite Olimpiade Dunia (IOC). Bubka juga berteman dekat dengan Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI), Bob Hasan.
Saat ini, Bubka mencalonkan diri sebagai presiden IOC. Ia akan bersaing dengan Wakil Presiden IOC Thomas Bach dari Jerman dan Ng Ser Miang dari Singaura, serta komisi keuangan IOC Richard Carrion dari Puerto Rico, Ketua Asosiasi Tinju Amatir Taiwan, CK Wu, dan Ketua Federasi Dayung Dunia, Dennis Oswald dari Swis. Pemilihan akan berlangsung pada 10 September 2013 di Buenos Aires, Argentina.
GADI MAKITAN
Terhangat:
Ridwan Kamil| Razia Bobotoh Persib| Puncak HUT Jakarta| Penyaluran BLSM| Ribut Kabut Asap
Baca Juga:
Ada Caleg Bekas Model Porno dan Temperamental
Ayi Vivananda Bakal Gugat Hasil Pilkada Bandung
Soal Asap, SBY Sesalkan Komentar Anak Buahnya
Pernikahan Darin-Luthfi Tak Tercatat di KUA
Alasan Darin Mumtazah Mangkir dari Panggilan KPK
Gadis Berwajah Nenek-nenek Ini Jalani Operasi