TEMPO.CO, Jakarta-Nasib naas menimpa perenang Indonesia, Indra Gunawan dan Guntur Pratama. Medali emas dan perak yang mereka sumbangkan di ajang Asian Indoor Martial Arts Games (AIMAG) di Incheon Metropolitan City, Korea Selatan terpaksa dicabut lantaran mereka positif menggunakan doping.
"Ini bentuk kelalaian atlet kami," ujar Kepala pelatih Pelatnas renang, Hartadi Noertjojo, Kamis 11 Juli 2013. Ia mengatakan tidak ada unsur kesengajaan untuk menenggak minuman yang semula dianggap suplemen biasa.
Dalam kejuaraan AIMAG, Indra Gunawan berhasil mendapatkan medali emas nomor 50 meter gaya dada. Sementara Guntur Pratama memperoleh perak dari renang estafet nomor 4x50 m bersama Alexis Wijaya, Triady Fauzi, dan Glenn Victor.
Hartadi menjelaskan, sebenarnya Guntur sudah pernah mengonsumsi minuman yang mengandung Methylhexaneamine itu pada Pekan Olahraga Nasional 2012. Pada saat itu, kata Hartadi, tidak ada masalah dan Guntur pun lolos dari tes doping. Pada perkembangannya, minuman tersebut ternyata memiliki produk baru.
"Guntur masih mengonsumsi produk yang lama dan itu ternyata dilarang oleh aturan baru," ucap Hartadi. Aturan tersebut dimuat dalam World Anti Doping Agency yang dikeluarkan pada 2013. Hartadi menyayangkan Indra Gunawan yang ikut mengonsumsi minuman tersebut atas ajakan Guntur.
Karena tidak ada unsur kesengajaan, Hartadi akan memperjuangkan kedua atlet itu agar tidak terkena sanksi berat. Menurut Hartadi, Indra dan Guntur terancam tidak bisa tampil di SEA Games Myanmar pada Desember nanti. Namun pihaknya masih menunggu keputusan dari Komite Olimpiade Asia yang akan berkoordinasi dengan Lembaga Anti Doping Indonesia.
Agar kasus serupa tidak terulang, Hartadi berpesan kepada pelatih untuk senantiasa memperhatikan suplemen yang dikonsumsi oleh para atlet.
ADITYA BUDIMAN
Topik Terhangat:
Karya Penemu Muda | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | Tarif Progresif KRL | Bencana Aceh
Berita Terpopuler:
Reporter Mesir Rekam Sniper yang Menembak Dirinya
Dahlan Iskan: Ada Dirut BUMN Dipecat Karena Istri
Detik-detik Penembakan Dramatis Fotografer Mesir
Ditanya BLSM, Jokowi Geleng-geleng
Polisi Pastikan Santoso yang Ada di Video YouTube