TEMPO.CO, Las Vegas - Petinju Amerika Serikat, Floyd Mayweather Jr., dan petinju Filipina, Manny Pacquiao, bertemu untuk terakhir kali sebelum keduanya bertarung di atas ring di MGM Grand, Las Vegas, 2 Mei 2015. Kali ini mereka tampil di hadapan publik bukan dengan celana tinju, tapi setelan jas dalam jumpa wartawan yang digelar di The Nokia Theater, Los Angeles, Rabu, 11 Maret 2015.
Acara jumpa pers itu dikemas dengan megah. Pacquiao muncul lebih dulu ke panggung yang telah dipersiapkan. Petinju yang dijuluki Pac-Man itu mengenakan setelan jas hitam dengan kemeja putih dan dasi unggu. Saat memasuki ruangan, ia diiringi lagu Thunderstruck yang dipopulerkan grup rock legendaris AC/DC.
Beberapa saat setelah kemunculan Pacquiao, Mayweather menyusul masuk. Petinju berjulukan The Money itu berjalan diiringi lantunan lagi grup rock legendaris, Queen, We Will Rock You. Mayweather mengenakan setelan jas abu-abu dengan kemeja bergaris warna senada, tanpa dasi.
Dalam acara itu, Mayweather mengatakan pertarungannya dengan Pacquiao akan menjadi pertarungan besar dalam sejarah tinju. "Ketika saya melihat Thomas Hearns melawan Marvin Hagler, saya berkata kepada diri sendiri, 'Tidak akan pernah ada pertarungan besar lain, mereka yang terbesar'. Namun sekarang kami siap membuat sejarah," ujarnya, seperti dikutip Daily Mail, Rabu, 11 Maret 2015.
Mayweather memuji Pacquiao. "Ini semua tentang yang terbaik melawan yang terbaik, dan Pacquiao adalah salah satu petarung terbaik di era ini." Dia mengungkapkan, mencapai kesepakatan untuk menggelar pertarungan antara dia dan petinju Filipina itu tidak mudah. "Ini adalah bagian dari daya tarik pertarungan ini," ucapnya.
Ia mengaku tak sabar menanti pertarungan nanti. Ia meyatakan senang mengetahui Pac-Man juga bersemangat untuk segera naik ke ring. "Ini pertarungan dunia yang takkan terlupakan, ini pertandingan yang sulit dipercaya," ucap Mayweather.
Pertarungan kedua petinju dunia ini dianggap terlambat. Seharusnya mereka melakukan pertarungan ini lima tahun yang lalu, ketika usia keduanya masih di bawah 35 tahun. Saat ini Mayweather telah memasuki usia 38 tahun. Sedangkan Pacquiao berusia 36 tahun.
Tapi bagi petinju Amerika Serikat yang telah mengemas 47 rekor kemenangan itu, tidak ada kata terlambat. Ia mengungkapkan, kesepakatan bertarung tercapai setelah dia dan Pac-Man bertemu untuk pertama kalinya dalam suatu pertandingan basket. Setelah pertemuan itu, mereka bertemu empat mata di sebuah kamar hotel. Pada saat itulah mereka merasa menemukan waktu yang tepat untuk bertarung. "Saya merasa baik, saya berharap terlihat baik," ujarnya.
Pacquiao mengatakan telah melakukan persiapan untuk menjalani pertarungan dengan Mayweather dalam lima tahun terakhir ini. Kini, ketika pertarungan itu benar-benar terwujud, ia menyatakan telah siap. "Sekarang saya dapat menempatkan semua itu dengan baik," ujarnya.
Petinju yang pernah menjuarai delapan kelas berbeda itu yakin bisa mengalahkan Mayweather. "Saya yakin seratus persen bisa menang," katanya.
Pada saat pertarungannya nanti, ia yakin warga Filipina di negaranya akan menyaksikan. Ia berharap bisa memberikan yang terbaik bagi publik Filipina dengan memenangi pertarungan itu. "Saya menginginkan orang-orang tahu bahwa Tuhan dapat mengubah seseorang dari bukan siapa-siapa menjadi sesuatu, dan saya berterima kasih kepada Tuhan," katanya.
REUTERS | DAILY MAIL | RINA WIDIASTUTI