INFO TEMPO - Meski relatif baru, antusiasme anak-anak muda Indonesia untuk menggemari olahraga cricket mulai terlihat. Ketua Umum Persatuan Cricket Indonesia (PCI) 2015-2019, Aziz Syamsuddin bangga melihat antusiasme tersebut. Setiap tahun, Aziz mengatakan, dua kompetisi cricket digelar di Indonesia yaitu Bali Sixis pada April dan Jakarta Sixis pada Oktober.
Untuk Bali Sixis yang baru selesai digelar pada awal April tahun ini, kata Aziz, kompetisi tersebut diikuti oleh 16 klub dari 18 provinsi sebagai ajang pemanasan menuju persiapan PON XIX 2016 di Bandung, Jawa Barat. Bahkan, kejuaraan tersebut juga diikuti oleh sejumlah negara, seperti Australia, Selandia Baru, dan Singapura. “Kompetisi cricket di Bali boleh dikata pioner. Di sana bahkan sudah masuk ke Pekan Olahraga Daerah dan banyak ekspatriat yang tinggal di Bali mengajarkan cricket kepada anak-anak muda Indonesia mulai jenjang SMP, SMA sampai universitas,” ujarnya.
Baca Juga:
Menurut Aziz, antusiasme anak-anak muda Indonesia terhadap olahraga cricket perlu semakin diberi tempat. “Saya akan bekerja sama dengan KONI, KOI, serta pemerintah dalam hal ini Menteri Pemuda dan Olahraga untuk bisa memberikan dukungan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap kemajuan olahraga cricket di Indonesia,” kata Aziz yang mendapatkan kepercayaan dari 18 Pengurus Daerah untuk memimpin PCI 2015-2019 bersama Sekretaris Jendral Arsyad Ahmadin dan Bendahara Umum Rita Widyasari, yang juga Bupati Kutai Kartanegara.
Tugas pertama kepengurusan PCI di bawah kepemimpinannya adalah bagaimana lebih memasyarakatkan olahraga cricket di Indonesia. “Di sinilah PCI menjadi sarana bagaimana suatu saat nanti kita mampu mengibarkan bendera merah-putih di negara-negara yang memiliki kompetisi atau pertandingan cricket, seperti di Selandia Baru, Australia, India, Malaysia, dan Inggris. Di negara-negara tersebut kompetisi cricket berlangsung di setiap musim,” ujarnya. Tugas tersebut diakui Aziz sebagai tantangan sekaligus amanah dalam mempopulerkan dan memajukan olahraga cricket di Indonesia.
Strategi yang akan dilakukan Aziz adalah melalui sosialisasi di SMA-SMA dan universitas. "Harapannya, olahraga cricket dapat mengisi kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dan menjadi olahraga yang juga digemari anak-anak muda di tingkat kabupaten bahkan sampai di desa-desa,” katanya.
Baca Juga:
Strategi lain yang telah disiapkan adalah menggelar sejumlah kompetisi cricket secara berkala baik untuk tingkat provinsi maupun nasional. Melalui kompetisi tersebut, Aziz berharap lahir bibit-bibit atlet cricket Indonesia yang nantinya mampu berprestasi di tingkat internasional. PCI, kata Aziz, juga akan membangun sarana dan prasarana serta fasilitas pendukung olahraga cricket baik di pusat maupun di daerah-daerah.
“Kita akan bahas seluruh rencana tersebut dalam Rakernas PCI tentang apa-apa saja agenda rutin jangka pendek, menengah, dan panjang termasuk target-target yang ingin dicapai,” kata Aziz seusai melantik Pengurus Pusat PCI masa bakti 2015-2019, Jumat, 10 April 2015 di Jakarta.
Sekretaris Jendral PCI Arsyad Ahmadin menambahkan, dalam waktu dekat, kepengurusan PCI 2015-2019 memasang target, yaitu cricket sudah dapat dipertandingkan pada penyelenggaraan PON XIX 2016 di Bandung, Jawa Barat. “Setelah itu, target kami, Indonesia mampu meraih dua medali emas pada SEA Games 2017 di Malaysia pada nomor twenty-twenty dan sixis. Begitu pula pada ajang Asian Games 2018 di mana Indonesia menjadi tuan rumah. Mudah-mudahan pada dua ajang tersebut, atlet-atlet cricket Indonesia dapat mengharumkan nama bangsa,” katanya.
INFORIAL