TEMPO.CO, Las Vegas – Floyd Mayweather, petinju fighter yang tenang, tidak banyak membuang-buang pukulan. Mayweather sabar menunggu lawannya kelelahan kemudian menyerangnya untuk memenangi pertarungan. Hal ini dinyatakan mantan juara dunia pada enam kelas berbeda, Oscar De La Hoya.
Mayweather (Amerika Serikat), 38 tahun, akan menghadapi Manny Pacquiao (Filipina), 36 tahun, di MGM Grand, Las Vegas, Nevada, AS, Sabtu malam, 2 Mei 2015, atau Minggu pagi, 3 Mei 2015, WIB.
Menurut De La Hoya, dalam satu ronde pertarungan (tiga menit), Mayweather hanya bertarung satu menit. Dua menit selebihnya digunakan Mayweather untuk menguras tenaga lawan dengan membiarkan menyerangnya. Mayweather lebih banyak bertahan dengan menggerakkan badan ke kiri dan kanan menghindari pukulan lawan.
De La Hoya melihat Mayweather kesulitan melawan petinju kidal seperti Pacquiao. Dia mencontohkan Mayweather sewaktu menghadapi Zab Judah di Las Vegas, 8 April 2008. Meskipun akhirnya kalah angka 12 ronde, De La Hoya melihat Mayweather kesulitan mengalahkannya.
De La Hoya berpendapat, pukulan Mayweather masih kalah keras dan cepat dibandingkan dengan pukulan Mayweather.
Meski demikian, dia melihat Mayweather merupakan pekerja keras dan memiliki tim yang bagus. “Semua orang di tim Mayweather meyakinkannya bahwa dia adalah yang terbaik,” ujar De La Hoya, yang pernah dikalahkan Mayweather pada pertarungan di Las Vegas, 5 Mei 2007.
Petinju terbaik dunia lain yang pernah dikalahkan Mayweather adalah Arturo Gatti, Ricky Hatton, Juan Manuel Marquez, Shane Mosley, Victor Ortiz, dan Miguel Cotto. Mayweather belum pernah kalah dalam 47 pertandingannya (26 kali menang KO), sementara Pacquiao 57 kali menang (38 KO), 5 kali kalah, dan 2 kali imbang.
FREEP | BOXREC | AGUS BAHARUDIN