TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih sprint nasional, Eni Nuraini, akan menyelenggarakan tes dan memulai pencarian bakat untuk memperkuat tim lari estafet 4 x 100 meter putra. Rencana ini muncul sebagai salah satu tindak lanjut evaluasi SEA Games Singapura 2015.
”Kami ingin membentuk tim lebih dari satu. Sebelumnya, hanya ada satu tim estafet (4 x 100 meter) yang terdiri atas enam orang,” kata Eni, Kamis, 2 Juli 2015. “Kami ingin lebih.”
Menurut Eni, memiliki pelapis adalah salah satu faktor yang menunjang keberhasilan tim. “Itu kelebihan Thailand yang saat ini tidak kita miliki,” ujarnya.
Tim estafet 4 x 100 meter putra Thailand merupakan peraih medali emas SEA Games 2015. Mereka menorehkan catatan waktu 38,99 detik. Sedangkan medali perak diraih tim Singapura dengan catatan waktu 39,24 detik. Tim Indonesia meraih medali perunggu dengan catatan waktu 39,32 detik.
Untuk menyaring anggota-anggota tim, Eni akan melakukan tes terhadap sprinter-sprinter pemusatan latihan nasional yang ada pada kategori yunior dan remaja. Tes ini dilakukan dengan tujuan melihat apakah seorang anak memang berbakat menjadi sprinter.
Menurut Eni, bakat sprinter bisa diketahui, salah satunya, dengan melihat frekuensi ayunan kaki. “Kalau berbakat menjadi sprinter, frekuensinya akan lebih cepat dari pelari lain. Itu bisa dilihat secara kasat mata,” tuturnya. Selain melihat hal-hal yang kasat mata, Eni mengatakan, bakat seorang sprinter juga bisa dilihat melalui ototnya. “Kalau yang itu, harus memakai alat.”
Eni mengatakan pelari-pelari yunior dan remaja yang dinilai tidak berbakat akan dialihkan ke nomor lain. Selain melakukan tes, Eni juga akan melakukan pencarian bakat di luar Jakarta. “Kemungkinan Nusa Tenggara Barat,” ucapnya.
Eni juga berharap semua anggota tim estafet putra selalu bersama-sama selama masa persiapan sebuah kompetisi. “Saya menyayangkan terjadinya kepincangan di tim kami,” katanya. “Sebab, dua pelari dari Jawa Timur terlambat bergabung dengan kami di Jakarta. Saya hanya memiliki waktu dua bulan untuk mempersiapkan mereka. Itu tidak cukup.”
GADI MAKITAN