Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

CAS Perbolehkan Berlomba Kembali Pelari Putri India  

image-gnews
Atletik. TEMPO/Dwianto Wibowo
Atletik. TEMPO/Dwianto Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Mumbai - Pelari cepat  putri India, Dutee Chand, merasa menemukan kembali hidupnya setelah diperbolehkan kembali berlomba setelah putusan Court Arbitration for Sport's (CAS) atau Pengadilan Arbritasi Olahraga terhadap pedoman tes terkait kadar hormon testosteron atlet.

Pengadilan yang berbasis di Lausanne, Swiss itu, menangguhkan dua tahun aturan Federasi Asosiasi Atletik Internasional (IAAF) berkenaan dengan hyperandrogenism, yakni satu keadaan yang membuat seseorang memproduksi hormon testosteron dalam tingkat tinggi.

Putusan CAS itu dengan jelas membolehkan Chand, 19 tahun, berkompetisi lagi di tingkat nasional dan internasional setelah setahun ia dilarang berlomba karena keadaan fisiknya itu.

"Saat saya dengar bahwa CAS membolehkan saya berlomba kembali dalam lomba internasional, saya seperti mendapatkan hidup saya kembali,” tutur juara nasional kelompok umur di bawah 18 tahun India pada nomor lari 100 meter putri ini kepada  suratkabar Indian Express.

Dia menambahkan, "Setahun saya menghadapi masa depan yang tidak jelas. Semua orang tahu lari merupakan olahraga paling saya sukai.  Sampai putusan itu diucapkan saya tidak tahu masa depan saya. Jadi, ini hari paling membahagiakan dalam hidup saya,” jelasnya.

Chand, putri pasangan penenun dari negara bagian  Orissa, India timur, dicoret dari kontingen India pada pesta olahraga negara-negara persemakmuran Commonwealth Games 2014 di Glasgow, Skotlandia, dan Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan, setelah kadar testosteronnya secara alami ditemukan melanggar pedoman IAAF.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia disarankan untuk operasi dan mendapat pengobatan, namun kemudian Chand memutuskan untuk menggugat aturan itu melalui CAS. Pengadilan itu meminta IAAF menghadirkan seorang ahli untuk memaparkan bukti ilmiah bahwa tingkat testosteron dalam kasus atlet dengan hyperandrogenic penampilannya akan lebih baik ketimbang yang tidak.

"Ketiadaan bukti yang meyakinkan membuat Panel CAS mengambil kesimpulan bahwa atlet putri hyperandrogenic mendapat keuntungan yang benar-benar signifikan dalam pertandingan kategori putri,” demikian dinyatakan CAS. “Kalau dalam dua tahun IAAF tidak dapat memberikan bukti ilmiah yang meyakinkan kepada Panel CAS, aturan soal Hyperandrogenism itu harus dibatalkan.”

Chand menyatakan latihannya beberapa kali terganggu oleh situasi itu, namun ia tetap menargetkan lolos kualifikasi Olimpiade 2016 di Rio De Janeiro, Brasil.

IAAF membela aturannya dengan mengatakan bahwa mereka didukung Komite Olimpiade Internasional (IOC) setelah lama berkonsultasi dengan para ahli  dalam kaitan dengan hal itu. IAAF tidak akan berkomentar hingga perdebatan soal itu disimpulkan.

REUTERS | AGUS BAHARUDIN

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

13 jam lalu

Ilustrasi ular dari keluarga MadtsoiidaeNewscientist.com/dimodifikasi dari nixillustration.com
Temuan Fosil, Ular Raksasa Vasuki Indicus Saingi Ukuran Titanoboa

Para penelitinya memperkirakan kalau ular tersebut dahulunya memiliki panjang hingga 15 meter.


Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

4 hari lalu

Seorang pria memberikan suaranya di tempat pemungutan suara di desa Nongriat, selama tahap pertama pemilu, di Shillong di negara bagian Meghalaya, India, 19 April 2024. REUTERS/Adnan Abidi
Pemilu India Dimulai, Narendra Modi Incar Masa Jabatan Ketiga yang Bersejarah

Jika menang, Narendra Modi akan menjadi perdana menteri kedua yang terpilih tiga kali berturut-turut, setelah Jawaharlal Nehru.


Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

4 hari lalu

Salman Khan. AP
Rumah Aktor Bollywood Salman Khan Diberondong Peluru Gangster, Sebelumnya Terima Ancaman Pembunuhan

Dua lelaki memberondong rumah aktor India Salman Khan di daerah Mumbai Bandra, belum lama ini. Bintang Bollywood ini pernah dapat ancaman pembunuhan.


Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

5 hari lalu

vivo ekspansi bisnis ke 6 negara Eropa.
Vivo T3x 5G Resmi Diluncurkan di India, Ini Spesifikasinya

Vivo T3x 5G ditenagai chipset Qualcomm Snapdragon 6 Gen 1.


Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

7 hari lalu

Sistem anti-rudal beroperasi setelah Iran meluncurkan drone dan rudal ke arah Israel, seperti yang terlihat dari Ashkelon, Israel 14 April 2024. REUTERS/Amir Cohen
Respons Joe Biden, Rusia, dan Cina Pasca Serangan Iran ke Israel

Serangan Iran yang diluncurkan ke Israel menuai respons dari berbagai pihak termasuk Presiden AS Joe Biden, Rusia, dan Cina.


Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

9 hari lalu

Sejumlah burung dara berterbangan di dekat patung Mahatma Gandhi saat perayaan ulang tahunnya ke-144 di Amritsar, India (2/10). AP/Sanjeev Syal
Film Jallianwala Bagh tentang Pembantaian Amritsar 105 Tahun Lalu, Ini Sinopsis dan Pemerannya

Hari ini 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar, India. Peristiwa tersebut diabadikan dalam film Jallianwala Bagh, Berikut sinopsis dan pemerannya.


Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

9 hari lalu

Kelompok Sikh mengangkat pedang sambil memprotes saat bentrokan di kuil Sikh, Kuil Emas, di Amritsar, India (6/6). REUTERS/Munish Sharma
Mengingat Pembantaian Amritsar di India pada 1919, Tewaskan Ratusan Orang dan Ribuan Lainnya Terluka

Pada 13 April 1919 terjadi pembantaian di Amritsar di Punjab, India. Berikut kilas balik peristiwa berdarah itu.


5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

12 hari lalu

Biryani, Hyderabad. Unsplash.com/Shreyak Singh
5 Destinasi yang Menyajikan Makanan Khas Idul Fitri di India

Kota-kota di India ini bisa menjadi inspirasi destinasi para pecinta kuliner mencicipi hidangan khas Idul Fitri


New Delhi dan Hanoi jadi Kota Tujuan Wisata Paling Murah di Dunia, Bali Peringkat Berapa?

14 hari lalu

Qutub Minar, New Delhi, India. Unsplash.com/Shabeeba Ameen
New Delhi dan Hanoi jadi Kota Tujuan Wisata Paling Murah di Dunia, Bali Peringkat Berapa?

Survei ini berdasarkan beberapa penilaian, termasuk harga makanan, transportasi lokal, dan penginapan. New Delhi dan Hanoi di urutan teratas.


Program Makan Siang Gratis Prabowo Selangkah Lebih Maju, Pemerintah Kirim Tim ke India dan Beri Ruang Fiskal

15 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berkunjung ke sekolah Beijing No. 2 Middle School, di Dongcheng District, Beijing, Cina, Selasa, 2 April 2024. Presiden terpilih 2024-2029 itu meninjau penerapan program makan siang gratis untuk siswa di Negeri Tirai Bambu. Foto: Humas Prabowo
Program Makan Siang Gratis Prabowo Selangkah Lebih Maju, Pemerintah Kirim Tim ke India dan Beri Ruang Fiskal

Program makan siang gratis Prabowo mendapat dukungan pemerintah, yang mengirim tim studi banding ke India serta memberi ruang fiskal di RAPBN 2025.