TEMPO.CO , Jakarta:Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada Jumat, 31 Juli secara resmi mengumumkan Beijing sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2022 setelah ibukota Cina tersebut mendapat dukungan sebagian besar anggota IOC atas calon lainnya, Almaty di Kazakhstan.
Kemenangan ini menjadikan Beijing sebagai kota pertama yang menggelar Olimpiade baik musim panas dan musim dingin. Sebelumnya Beijing telah menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2008.
Tawaran Beijing untuk menjadi tuan rumah Olimpiade 2022 sempat mengundang pertanyaan sebab kota itu bukanlah jantung tradisional untuk olahraga musim dingin. Tapi dalam perjalanan, ia dianggap sebagai favorit setelah selain Almaty, beberapa kota di Eropa, termasuk Oslo dan Stockholm, keluar dari perlombaan karena kekhawatiran akan biaya.
Olimpiade Musim Dingin 2022 direncanakan akan diselenggarakan di tiga tempat, termasuk dua yang berada di sekitar Beijing - stadion Bird's Nest dan Water Cube akan digunakan untuk acara-acara di Beijing, sementara kompetisi alpine akan diselenggarakan di Zhangjiakou - 180 kilometer jauhnya dari Beijing, dan Yanqing - 74 kilometer.
Namun Cina, sebagaimana dilansir dari laman WSJ.com, 31 Juli, berencana untuk membangun link-rel berkecepatan tinggi dari Beijing ke tempat-tempat tersebut, memotong waktu perjalanan menjadi kurang dari satu jam.
Pihak berwenang Cina juga telah berjanji untuk mengatasi polusi udara di Beijing yang dianggap sebagai terburuk dan memastikan ada cukup salju untuk acara alpine yang diadakan di tempat-tempat yang tidak terdapat banyak salju. Penyelenggara dikatakan cenderung menyiapkan salju buatan.
Namun, Human Rights Watch mengatakan pemberian IOC tuan rumah Olimpiade 2022 pada Cina adalah sebuah tamparan di wajah untuk aktivis hak asasi manusia yang selaman ini mengkritisi pemerintah Cina.
"Moto Olimpiade 'yang lebih tinggi, lebih cepat, dan lebih kuat' adalah gambaran sempurna dari serangan pemerintah Cina pada masyarakat sipil. Aktivis yang menyerukan damai ditahan dalam waktu singkat," kata Sophie Richardson, direktur HRW Cina pada BBC.
Tapi delegasi Cina, termasuk mantan bintang NBA Yao Ming, meyakinkan anggota IOC bahwa Beijing adalah pilihan yang aman karena sudah terbukti bisa menggelar Olimpiade.
Pada hari yang sama, IOC juga mengumumkan Lausanne di Swiss sebagai tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2020 untuk Usia Muda.
BBC.COM | WSJ.COM | MECHOS DE LAROCHA