TEMPO.CO, Ontario - Petenis putri asal Kanada, Eugenie Bouchard, berusaha mencari pengalih perhatian di luar tenis setelah tersingkir pada babak pertama Turnamen Rogers, yang berlangsung di negaranya sendiri, pekan lalu. Ia melakukan kegiatan ekstrem, yaitu berjalan di atas gedung CN Tower setinggi 553 meter, yang berada di Ontario, Kanada.
Berdasarkan foto yang diunggah ke akun Twitter @geniebouchard, petenis 21 tahun itu berdiri di tepi atap menara tersebut dengan tangan bersilang di depan dada. Sedangkan pada akun Instagram-nya, petenis yang kini menduduki peringkat 25 dunia itu mengunggah foto dirinya sedang berjalan dengan keterangan: "Berusaha Seimbang".
Bouchard adalah pemain muda yang sempat diramalkan bisa mengancam supremasi Serena Williams, Maria Sharapova, dan sederet petenis senior lainnya. Namun, setelah mencuri perhatian di sejumlah turnamen besar, prestasinya terus melorot. Pada Grand Slam Wimbledon, London, Inggris, bulan lalu, misalnya, petenis dengan pukulan forehand tangan kanan ini tersingkir pada babak-babak awal.
Ketenarannya kini mulai dikalahkan oleh pemain muda dari Spanyol berdarah Venezuela, Garbine Muguruza, yang menembus final Grand Slam Wimbledon untuk pertama kali dan memaksa Serena berjuang keras untuk mengalahkannya pada partai final itu.
Kemampuan Bouchard di lapangan dinilai tak mengalami kemajuan berarti. Hal ini tak sebanding dengan popularitasnya di luar lapangan yang dianggap sudah setara dengan idolanya pada masa kecil, Maria Sharapova. Petenis Kanada ini dinilai tak punya senjata pukulan yang mematikan.
DAILY MAIL | TENNIS WORLD | RINA WIDIASTUTI | HARI PRASETYO