TEMPO.CO, Payakumbuh - Sejumlah pembalap sepeda internasional Tour de Singkarak mengeluhkan pekatnya kabut asap saat etape kelima dari Kabupaten Limapuluh Kota menuju Kota Payakumbuh, Rabu, 7 Oktober 2015. Pembalap Pegasus Continental Cycling Team Dadi Suryadi mengaku kabut asap semakin pekat, sehingga menganggu pernapasan. "Berbahaya. Polusinya sangat berbahaya bagi pembalap," ujar Dadi, Rabu, 7 Oktober 2015.
Dadi mengaku bisa mengatasinya dengan memperbanyak minum air agar tidak terdampak terhadap kesehatan.
Pembalap Iran Amir Zargari juga mengeluhkan kabut asap di etape ini. Malah menurut dia lebih parah dibanding etape sebelumnya. Kata Zargari, asap cukup menganggu. Makanya, ia dan rekan setimnya di Pishgaman Giant Team tidak ngotot di etape ini. "Itu salah satu alasan kita tak push di etape ini," ujar peraih Yellow Jersey hingga etape lima ini.
Pembalap Laos Ariya Phounsavath mengatakan setiap pembalap pasti merasakan kabut asap. Apalagi asap di etape ini lebih tebal dari yang sebelumnya. "Mengganggu balapan. Asapnya tebal," ujarnya usai balapan Rabu, 7 Oktober 2015.
Pembalap Tabriz Petrochemical Team Behnam Maleki menjuarai etape kelima Tour de Singkarak Rabu, 7 Oktober 2015. Pembalap Iran ini mencatatkan waktu 4 jam 13 menit 51 detik.
Etape lima ini dimulai dari Lembah Harau Kabupaten Limapuluh Kota menuju Ngalau Kota Payakumbuh. Pembalap harus mengayuh sepedanya sejauh 164 kilomter.
ANDRI EL FARUQI