5 Kejadian Seru Setelah Insiden Panas Rossi Vs Marquez  
Reporter: Tempo.co
Editor: Nurdin Saleh TNR
Selasa, 3 November 2015 14:27 WIB
Valentino Rossi (kiri) dan Marc Marquez bersaing merebutkan posisi ketiga dalam MotoGP Malaysia, di Sepang, 25 Oktober 2015. Rossi diduga menendang motor Marquez dengan lututnya di lap ke-13. Youtube.com
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Balapan MotoGP seri terakhir musim ini baru akan berlangsung di Valencia, 8 November 2015. Tapi masa penantian untuk lomba itu sungguh menegangkan. Hal itu tak lepas dari insiden yang terjadi antara pembalap Yahama, Valentino Rossi, dan pembalap Honda, Marc Marquez, pada lomba di Sepang, Malaysia, 25 Oktober lalu. Saat itu, setelah terlibat duel ketat, Rossi akhirnya melakukan manuver yang membuat Marquez terjatuh di lap ketujuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena ulahnya itu, Rossi pun mendapat hukuman penalti tiga poin, sehingga harus menjalani lomba di Valencia dari posisi paling belakang. Ini membuat peluangnya untuk menjadi juara mengecil, meski ia masih unggul tujuh poin dari rekan setimnya, Jorge Lorenzo. Sejak insiden itu banyak peristiwa yang terjadi. Berikut beberapa di antaranya:

1. Rossi tak terima dan terus banding Rossi tak terima dengan hukuman dari Direkrut Lomba MotoGP dan sudah mengajukan banding. Ketika bandingnya itu ditolak, ia menempuh jalur lebih tinggi: banding ke Court of Arbitration of Sport (CAS). Merasa tak bersalah, Rossi meminta hukumannya dibatalkan, atau setidaknya dikurangi jadi satu poin, sehingga ia tak harus berlomba dari posisi paling belakang. Bila kedua permintaan ini tak dikabulkan, ia memohon agar hukuman itu baru diterapkan pada musim depan. CAS saat ini tengah menyidangkan kasusnya dan putusannya akan keluar sebelum 6 November. (Baca: Sisi Gelap Valentino Rossi Dibedah, Kesimpulannya Menohok)

2. Marquez dapat sorotan buruk Marc Marquez, yang dianggap mengganggu Rossi sejak lomba di Phillip Island, Australia, mendapat sorotan buruk. Pembalap muda asal Spanyol itu antara lain terlibat insiden dengan dua wartawan televisi Italia. Pada Sabtu lalu, dua wartawan televisi Italia Le Iene (The Hyenas) mendatangi rumah Marquez untuk menganugerahkan "piala kesialan" kepada Marc Marquez. Karena dianggap datang dengan maksud tak baik, keduanya kemudian terlibat bentrokan dengan Marquez dan kerabatnya. "Ketika kami hendak menyampaikan trofi itu, kami diserang. Kamera dirusak dan rekaman video dicabut. Mungkin mereka ingin piala yang lebih besar," demikian pernyataan televisi itu. Manajemen Marquez menyebut insiden ini bentuk tindakan penghinaan dan perbuatan yang memalukan terhadap pembalap Honda Repsol di Cervera. Bahkan saudara dekat Marquez dihina dan didorong. Karena itu mereka melaporkan kedua orang yang terluka dan sempat dirawat di rumah sakit itu ke polisi.

3. Honda tetap yakin Rossi tendang motor Marquez Direktur Lomba MotoGP menjelaskan bahwa tudingan aksi tendangan yang dilakukan Rossi dalam insiden di Sepang tak terbukti. Tak ada bukti kuat yang mendukungnya. Tapi Honda tetap yakin, Rossi memang menendang sepeda motor yang dikendarai Marquez. "Data dari sepeda motor Marc menunjukkan bahwa meskipun ia mencoba untuk menghindari kontak dengan Valentino, tapi rem depan sepeda motor itu tiba-tiba menerima efek yang menyebabkan ban depan terkunci, itulah yang menyebabkan dia jatuh," demikian pernyataan Honda. "Kami yakin, tekanan ini berasal dari tendangan Rossi. Perolehan data itu dapat dilihat bagi siapa pun dari Dorna, FIM (Federasi Balap Motor Internasional), atau media yang ingin mengeceknya." (Baca: Banyak Fakta Tak Pas Soal Insiden Rossi-Marquez, Apa Saja?)

4. Polemik meluas, FIM khawatir dan memutuskan mengumpulkan pembalap Insiden Rossi versus Marquez itu telah melebar ke mana-mana. Perdana Menteri Italia dan Spanyol ikut berkomentar. Tokoh-tokoh olahraga lain ikut bersuara. Para pembalap MotoGP juga punya suara sendiri-sendiri, yang kadang-kadang bertentangan. Presiden FIM Vitto Ippolito menyebut, kondisi itu kemudian meracuni MotoGP dan menurunkan kredibilitasnya. Tak ingin situasi tambah buruk, Ippolito dan CEO Promotor MotoGP Dorna, Carmelo Ezpeleta, memutuskan untuk mengumpulkan semua pembalap MotoGP di Sirkuit Valencia, pada Kamis nanti. Mereka akan membahas soal insiden pada seri MotoGP Malaysia di Sirkuit Sepang, dua pekan lalu. Laman Crash menyatakan, pertemuan itu kemungkinan dilakukan untuk menghindari perang antarpembalap di media massa seperti yang terjadi pada seri MotoGP Malaysia lalu. Acara yang digagas FIM itu dipastikan akan menghapus jadwal konferensi pers yang biasa digelar sebelum sesi latihan bebas pada Jumat dimulai.

5. Perebutan gelar juara akan tetap seru Perebutan gelar juara akan sangat tergantung pada hasil dari banding Rossi di CAS. Tapi, apa pun hasil banding itu, persaingan antara Rossi dan Lorenzo di Valencia akan berlangsung seru. Bila hukuman yang sekarang menerpa Rossi tetap berlaku, Lorenzo lebih berpeluang juara. Tapi Rossi juga masih mungkin jadi kampiun bila dia mampu finis minimal satu posisi di belakang rekan setimnya atau bila Lorenzo gagal finis. (Baca: Skenario MotoGP Valencia, Rossi Bisa Juara Bila...  )

CRASH | NURDIN

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi