Valentino Rossi dalam MotoGP Cek, Minggu 6 Agustus 2017. (yamahamotogp.com)
TEMPO.CO, Jakarta - Valentino Rossi memang gagal meraih podium di MotoGP Aragon, yang digelar Minggu 24 September 2017. Namun kehadiran The Doctor di balapan tersebut hanya dalam kurun waktu 23 hari setelah menderita patah kaki karena kecelakaan, mengundang kekaguman tersendiri.
Rossi menegaskan bahwa motivasinya membalap di Aragon bukan untuk mengejar gelar juara MotoGP 2017. Rossi semata ingin secepatnya kembali bugar, sehingga dapat menuntaskan kewajibannya membalap hingga akhir musim.
“Saya membalap kali ini bukan karena mengejar gelar juara. Motivasi utama saya adalah ingin secepatnya kembali bugar. Dan cara ini adalah yang terbaik menurut saya,” ujar Rossi.
Rossi membandingkan cederanya kali ini dengan tujuh tahun lalu, saat dia juga mengalami cedera patah kaki dalam latihan di MotoGP Italia 2010. Saat itu, Rossi harus absen dalam 4 seri balap MotoGP.
“Saya merasa lebih baik dibandingkan cedera 2010. Saat itu retak yang saya derita berbeda dengan sekarang. Metode pengobatan saat ini juga sudah jauh lebih berkembang. Tujuh tahun saya harus terbaring dan kesakitan selama 5 hari setelah operasi, namun sekarang tidak. Saya sudah boleh pulang hanya sehari setelah operasi, tidak harus berjalan memakai penyangga. Bahkan kaki pun tidak bengkak,” kata Rossi lagi.
“Mungkin juga saya beruntung kali ini. Saya ditangani tim dokter yang hebat, dan operasinya berjalan mulus. Jujur saja, saya sebenarnya sudah pasrah jika memang baru bisa membalap di MotoGP Jepang bulan depan. Namun ternyata perkembangan yang saya alami berlangsung jauh lebih baik. Lebih baik saya manfaatkan kondisi ini untuk mencoba balapan, ketimbang hanya diam di rumah,” ujar Rossi melanjutkan ceritanya.
Dalam segala keterbatasan pasca cedera, ValentinoRossi ternyata mampu menunjukkan performa hebat dengan finis urutan 5 di MotoGP Aragon. Bukan tidak mungkin penampilan Rossi akan semakin menggila dalam seri berikutnya di MotoGP Jepang pada 15 Oktober mendatang.
