Atlet SEA Games 2017 dikukuhkan di Wisma Kemenpora, Rabu, 2 Agustus 2017. Tempo/Avit Hidayat
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga masih menggodok wacana pembubaran Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima). Ketua Satlak Prima Achmad Sutjipto mengatakan pihaknya siap jika memang mau dibubarkan.
Meski begitu, ia meminta high performance program yang dimiliki Satlak Prima bisa tetap berjalan. "Kami dua tahun sudah punya programnya, formatnya. Kami punya formulanya soal high performance program ini. Kalau ini dihilangkan, kerja selama dua tahun ini hilang," kata Sutjipto saat ditemui di kantornya.
Selama dua tahun itu pula, Sutjipto mengatakan, para ahli dari berbagai bidang dikumpulkan Satlak Prima. Ia menyebut mereka telah banyak membantu para atlet berprestasi mencapai performa terbaiknya.
Jika Satlak Prima resmi dibubarkan, Sutjipto mengatakan kemungkinan besar high performance program ini dialihkan langsung ke pengurus besar (PB) tiap cabang olahraga.
"Masing-masing PB akan punya unit pelatihan high performance sendiri. Mereka buat self-assessment, menyusun programnya, kemudian diserahkan untuk mendapat dukungan birokrasi," kata Sutjipto.
Dia mengatakan tidak menjadi masalah jika Satlak Prima dibubarkan, asalkan tak ada lembaga lain yang justru mengambil alih perannya. "Kalau begitu, sama saja nanti. Nalar saya begitu," ucapnya.
Pembubaran Satlak Prima ini masih dalam proses. Wacana ini mencuat setelah Dewan Pembina Asian Games 2018 Jakarta-Palembang Jusuf Kalla meminta ada pemotongan birokrasi agar kebutuhan atlet cepat terpenuhi.
Menpora Amali Sambut Baik UPI Dirikan Fakultas Kedokteran Olahraga
28 Januari 2022
Menpora Amali Sambut Baik UPI Dirikan Fakultas Kedokteran Olahraga
Menpora Zainudin Amali juga memberikan pesan khusus kepada Rektor UPI agar membuat jurusan manajemen olahraga yang lulusannya bisa menjadi pengelola cabang olahraga