Petinju dunia dari Ingrgis, Anthony Joshua merayakan kemenangannya usai kalahkan lawannya Carlos Takam di kelas berat IBF, WBA dan IBO di Principality Stadium, Cardiff, Inggris, 28 Oktober 2017. Joshua berhasil kalahkan Takam dengan TKO di ronde ke-10. REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Sebelum mendapatkan kesepakatan dengan kubu Deontay Wilder, juara tinju dunia kelas berat WBA/IBF/IBO asal Inggris, Anthony Joshua, juga menjajaki laga unifikasi dengan juara WBO asal Selandia Baru, Joseph Parker.
Pembicaraan awal soal pertarungan antarjuara dunia itu sudah dilakukan oleh promotor mereka. Eddie Hearn mewakili Joshua, sedangkan Parker diwakili oleh David Higgins.
"Sepertinya Joshua tertarik untuk menjajaki kami, itulah sebabnya mereka mengajak bicara. Dia memang pilihan yang terbaik untuk saya. Semua petinju kelas berat saat ini menginginkan Joshua sebagai lawan. Namun menurut saya, dia tidak terlalu bagus di pertandingan terakhir melawan Carlos Takam," kata Parker.
Joseph Parker, juara kelas berat WBO asal Selandia Baru saat melawan Razvan Cojanu. (standard.co.uk)
Parker sering disebut-sebut sebagai juara dunia kelas berat yang paling lemah saat ini. Dia perlu pembuktian bahwa keberadaannya dalam persaingan di kelas berat juga perlu diperhitungkan.
"Saya tidak takut dengan siapapun, entah Joshua atau Wilder. Namun saya juga tidak ingin dibayar murah, karena bagaimanapun saya adalah juara dunia juga," kata Parker menambahkan.
Joshua saat ini tengah santer dikabarkan akan melakukan pertarungan unifikasi gelar tinju dunia dengan Wilder, sang juara versi WBC. Namun upaya tersebut tidak mudah karena kedua petinju sama-sama jual mahal.