Valentino Rossi menggeber motor Yamaha yang dilengkapi sayap angin saat tes resmi MotoGP 2018, 14-15 November 2017 di Valencia. (autosport.com)
TEMPO.CO, Jakarta - Runner up MotoGP 2017, Andrea Dovizioso, menganggap bahwa Federasi Balap Motor Internasional (FIM) sedang bemain-main dengan aturan yang mereka buat sendiri. Aturan yang dimaksud adalah soal penambahan sayap pada motor.
Yamaha dalam tes resmi MotoGP di Valencia pada 14-15 November menguji motor yang dilengkapi sayap tersebut. Dovizioso melihat sebenarnya hal itu sudah dilarang sendiri oleh FIM pada 2016, ketika Ducati juga memakai sayap angin untuk motor mereka.
"Saya tidak ingin memancing kontroversi, namun ada satu interpretasi yang menurut saya masuk akal jika melihat sayap milik Yamaha dalam tes di Valencia: tahun 2016 Ducati dilarang memakai sayap karena dinilai dapat membahayakan peserta, namun saat ini saya lihat sayap di Yamaha lebih besar dan pasti lebih berbahaya," ujar Dovizioso.
Andrea Iannone dari tim Ducati beraksi dalam sesi tes pramusim MotoGP 2016 yang digelar di sirkuit Losail, Qatar, 3 Maret 2016. ducati.com
"Saya setuju saja dengan peraturan yang melarang pemakaian sayap dengan alasan membahayakan. Namun dengan melihat sayap desain baru Yamaha jika dikaitkan dengan yang pernah dialami Ducati, peraturan itu seperti dagelan," kata Dovizioso menambahkan.
Jika dilihat secara kasat mata dan dibandingkan, sayap yang dipasang di motor Yamaha dalam tes resmi MotoGP 2018 di Valencia pekan lalu lebih besar dibandingkan milik Ducati dua tahun lalu. Ujung sayap Yamaha juga tampak lebih tajam dibandingkan milik Ducati.
Pemasangan piranti baru di motor Yamaha MotoGP membuat kedua pembalap tim garpu tala, Valentino Rossi dan Maverick Vinales, senang. Menurut Vinales, pemasangan piranti baru itu membuat motor terasa melaju lebih stabil.
