Petinju Anthony Joshua, memegang sejumlah sabuk juaranya setelah berhasil mengalahkan lawannya Joseph Parker dalam pertarungan unifikasi gelar tinju dunia kelas berat di Cardiff, Wales, 1 April 2018. Joshua menang angka mutlak dengan skor 118-110, 118-110, dan 119-109. Action Images via Reuters/Andrew Couldridge
TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi tinju dunia World Boxing Association (WBA) memerintahkan Athony Jusnia untuk mempertahankan sabuk juara kelas berat WBA melawan Alexander Povetkin. Joshua adalah juara versi WBA, selain tiga versi bada tinju lain yaitu IBF, WBO, dan IBO.
Povetkin, petinju asal Rusia, mendapatkan hak menjadi penantang wajib Joshua karena dia berada di peringkat pertama WBA. Posisi penantang pertama didapatkan Povetkin setelah Desember 2017 menang angka atas petinju Rumania, Christian Hammer.
Povetkin menunjukkan performa hebat saat tampil sebagai penampil tambahan dalam laga unifikasi juara kelas berat antara Joshua vs Joseph Parker di Cardiff, Wales, 31 Maret lalu. Ketika itu Povetkin hanya memerlukan 4 ronde untuk mengKO petinju Inggris, David Price.
Petinju asal Rusia, Alexander Povetkin saat menjatuhkan David Price dari Inggris dalam laga di Cardiff, Wales, 31 Maret 2018. (Reuters)
Sebagai juara bertahan, Joshua belum sekalipun memenuhi pertarungan wajib di WBA. Usai merebut gelar dengan mengalahkan Wladimir Klitschko pada April 2017, Joshua dua kali melakoni pertandingan pilihan melawan Carlos Takam pada Oktober 2017, dan Parker.
Keputusan WBA soal pertarungan wajib Joshua dijatuhkan pada 5 April. Kubu Joshua punya waktu 30 hari untuk mencapai kesepakatan dengan kubu Povetkin. Jika kesepakatan tidak juga dicapai, maka laga wajib itu akan dilelang bahkan mungkin petinju Inggris itu akan kehilangan status juaranya jika dia menolak Povetkin.
Joshua sendiri saat ini sedang alot bernegosiasi dengan juara tinju dunia kelas berat versi WBC, Deontay Wilder. Jika kesepakatan dengan Wilder bisa segera dicapai, maka itu bisa menjadi alasan untuk mengulur laga Joshua melawan Povetkin.