Manny Pacquiao berpose dengan petinju dunia asal Argentina Lucas Matthysse dalam konferensi pers untuk pertandingan mereka di kelas welter WBA di sebuah hotel di Kuala Lumpur, Malaysia 20 April 2018. Matthysse sangat optimistis bisa mempertahankan gelar di laga nanti. REUTERS/Lai Seng Sin
TEMPO.CO, Jakarta - Manny Pacquiao sekali menegaskan bahwa pertarungan tinju dunia yang dia lakukan melawan Lucas Matthysse bukanlah laga terakhir. Kalah atau menang melawan Matthysse, Pacquiao tetap akan melanjutkan karier tinjunya.
Hal itu dikatakan Pacquiao dalam konferensi pers di Kuala Lumpur, Jumat 20 April 2018. Pacquiao bertanding melawan Matthysse untuk memperebutkan gelar juara kelas welter WBA di Axiata Arena, Kuala Lumpur, 15 Juli mendatang.
"Sudah pasti laga ini bukan yang terakhir. Saya ingin pertarungan terakhir digelar di Filipina, tetapi saya masih akan bertanding beberapa kali lagi sebelum memutuskan untuk pensiun," kata Pacquiao.
Menurut mantan juara dunia di delapan kelas berbeda itu, usia bukanlah halangan baginya untuk terus bertinju.
"Menjadi petinju bukan masalah umur yang akan membatasi. Berapapun umur Anda, tidak masalah sepanjang masih mampu latihan. Menjadi petinju asalah soal disiplin dalam latihan. Soal persiapan fisik dan mental," kata Pacquiao lagi.
Pacquiao mengungkapkan alasan dia belum mau mundur karena belum mampu menentukan pilihan, di samping dia masih sangat mencintai tinju sebagai dunia yang membesarkan namanya.
"Bukan hal mudah bagi saya untuk membagi waktu antara menjadi politikus atau petinju. Tetapi saya harus menjalaninya saat ini, entah sampai kapan," ujarnya lagi.
Pacquiao menuju kejuaraan tinju dunia nanti dalam usia 39 tahun. Matthysse yang merupakan juara bertahan asal Argentina saat ini berusia 35 tahun.