Wakil Presiden Jusuf Kalla saat meninjau Velodrome yang akan digunakan pada Asian Games 2018 mendatang, di Rawamangun, Jakarta, 27 April 2018. Venue ini memiliki kapasitas daya tampung 3.000 tempat duduk. TEMPO/M Taufan Rengganis
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla mengatakan kejadian bom di Surabaya dan Sidoarjo kemungkinan berdampak pada penyelenggaraan Asian Games 2018. Jusuf Kalla mengatakan orang asing kemungkinan akan takut datang ke Indonesia karena kejadian bom kemarin.
"Karena orang asing sama dengan kita. Misalnya kalau terjadi sesuatu di Pakistan, langsung kita takut masuk Pakistan," kata dia saat memberikan sambutan di Hotel Atlet Century Park, Jakarta Pusat, Selasa 15 Mei 2018. "Padahal mungkin kejadiannya di ujung utara Pakistan," ujar dia lagi.
Ledakan bom terjadi pada Ahad 13 Mei 2018 dan Senin 14 Mei 2018 di dua kota di Jawa Timur yaitu Surabaya dan Sidoarjo. Ledakan bom pertama terjadi pada Ahad pagi di Surabaya yaitu di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Gereja Kristen Indonesia Jalan Diponegoro, dan Gereja Pantekosta. Ahad malamnya, bom kembali meledak di Rusunawa Wonocolo milik satu keluarga teroris.
Keesokan harinya pada Senin pagi, bom bunuh diri dengan mengendarai sepeda motor terjadi di gerbang Mapolrestabes Surabaya.
Jusuf Kalla mengatakan meskipun kegiatan Asian Games 2018 akan dilakukan di Jakarta dan Palembang yang cukup jauh dari Surabaya dan Sidoarjo, tetap saja kemungkinan orang asing ada rasa takut ke Indonesia. "Kadang-kadang orang asing tidak bisa membedakan hal tersebut," kata dia.
Jusuf Kalla mengajak masyarakat untuk menyukseskan Asian Games 2018 dengan mencegah tindakan terorisme bersama dengan aparat kepolisian. Jusuf Kalla mengimbau kepada masyarakat untuk melapor apabila di lingkungannya ada informasi terkait tindakan terorisme.