ASEAN School Games: Target Medali Terpenuhi, Indonesia Urutan Dua

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Kamis, 26 Juli 2018 06:01 WIB

ASEAN School Games 2018.

TEMPO.CO, Jakarta - Kontingen Indonesia mampu memenuhi target medali yang ditetapkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga pada ASEAN School Games (ASG) 2018 di Selangor, Malaysia, yaitu minimal meraih 26 medali emas.

Pada hari terakhir kejuaraan khusus untuk pelajar di Asia Tenggara yang dipusatkan di Shah Alam, Selangor, Malaysia, Rabu, kontingen Indonesia sukses mengumpulkan 31 emas, 36 perak dan 31 perunggu atau berada di posisi dua klasemen akhir. Sedangkan pemuncak klasemen adalah Malaysia dengan 37 emas, 34 perak dan 31 perunggu.

Dari delapan cabang olahraga yang diikuti Indonesia hanya empat cabang saja yang mampu menyumbang medali, yaitu atletik dari target lima emas meraih delapan emas, renang memenuhi target yaitu 15 emas, senam dari target satu justru meraih empat emas, serta bulu tangkis dari target dua mendapat empat emas.

"Bulu tangkis sukses memenuhi target. Sebenarnya kita bisa menambah di beregu putra dan ganda campuran. Namun, di final kita kalah. Yang jelas hasil tahun ini lebih baik dibandingkan sebelumnya yang hanya satu emas," kata manajer tim bulu tangkis Indonesia, Luluk Hadiyanto.

Bulu tangkis meraih medali emas lewat nomor tunggal putra dan putri yang di final semuannya mengalahkan Malaysia. Berikutnya beregu putri yang di final mengalahkan tim Thailand satu emas lagi nomor ganda putri yang di final mempertemukan pemain asal Indonesia.

Advertising
Advertising

Selain bulu tangkis, prestasi mengejutkan datang dari atletik dan senam. Atletik yang tahun sebelumnya hanya meraih satu emas kini jadi tumpuan.

Beberapa rekor juga tercipta yang salah satunya melalui atlet lompat galah putra, Idan Fauzan Richsan. Atlet yang disiapkan ini bahkan mampu memecahkan dua rekor, yaitu rekor ASG dari 5 meter menjadi 5,30 dan rekornas junior dan senior dari 5,20 meter menjadi 5,30 meter.

"Ini balas dendam saya setelah gagal turun di kejuaraan dunia. Sebenarnya saya masih ingin nambah lompatan, tapi jajaran pelatih dan PB PASI meminta saya untuk berhenti," kata Idan setelah melakukan lompatan pecah rekor.

Untuk senam sebenarnya cukup fenomenal. Target satu emas awalnya cukup berat. Namun, kondisi di lapangan berbeda. Indonesia mendapat empat emas yang tiga diantaranya direbut oleh Abiyurafi. Apa yang diraih atlet SKO Ragunan itu diluar dugaan tim.

"Target buat Abiyurafi sebenarnya satu emas, tapi justru dapat tiga. Ini sebuah kejutan. Dengan hasil ini kami optimistis jika Indonesia potensi untuk ke depannya," kata manajer tim senam Indonesia, Murdhasih Supardjo saat dikonfirmasi sebelumnya.

Renang sebenarnya nyaris terpeleset. Beruntung pada hari pelaksanaan mampu meraih emas yang salah satunya lewat Adinda Larasati Dewi. Atlet berjilbab ini secara umum mampu menyumbang emas individu. Satu perenang lagi yang gemilang adalah Azzahra Permatahani yang mengemas tiga medali emas individu.

Jika empat cabang mampu memenuhi target bahkan lebih, kondisi berbeda didapat dua cabang yang cukup familiar yaitu bola voli dan basket. Untuk bola voli, tim putra dan putri Indonesia semuanya harus puas dengan medali perak. Padahal, cabang ini ditarget satu emas. Begitu juga basket yang gagal meraih medali meski ditarget emas. Squash juga tanpa emas.

Sementara itu komandan kontingen Indonesia pada ASG 2018, Bambang Siswanto membenarkan jika target perolehan medali sesuai dengan target bahkan lebih. Namun, jumlah tersebut belum mampu membendung laju tim tuan rumah Malaysia.

"Kami melihat Malaysia memang lebih siap terutama pada nomor-nomor unggulan mereka seperti squash. Itu yang menjadi lumbung medali selain dari senam. Mereka juga bagus di atletik meski kita juga mampu memenuhi target," katanya saat dikonfirmasi.

Meski demikian, kata dia, pihaknya tetap mengapresiasi perjuangan para atlet mengingat persiapan mereka hanya sekitar dua pekan. Ke depan pihaknya berharap persiapan jauh lebih baik mengingat atlet yang turun di ASG merupakan bibit untuk menghuni timnas yang berlaga di kejuaraan yang levelnya lebih tinggi.

Berita terkait

Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023, Bukan Kali Pertama Indonesia Dapat Sanksi FIFA

5 April 2023

Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023, Bukan Kali Pertama Indonesia Dapat Sanksi FIFA

Gagal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023, Indonesia menunggu Sanksi FIFA. Bukan kali pertama pernah diberikan kepada Indonesia, kapan saja?

Baca Selengkapnya

3 Rencana Dito Ariotedjo Usai Terima Jabatan Menpora: SEA Games 2023, DBON, dan Youth Creative Hub

4 April 2023

3 Rencana Dito Ariotedjo Usai Terima Jabatan Menpora: SEA Games 2023, DBON, dan Youth Creative Hub

Menpora Dito Ariotedjo membeberkan tiga rencana awal yang akan dilakukannya usai melakukan prosesi serah terima jabatan.

Baca Selengkapnya

Selama Dipenjara, Angelina Sondakh Terima Remisi 3 Bulan

1 Maret 2022

Selama Dipenjara, Angelina Sondakh Terima Remisi 3 Bulan

Rika mengatakan remisi yang diterima Angelina Sondakh berjenis remisi dasawarsa. Remisi itu diberikan setiap 10 tahun sekali.

Baca Selengkapnya

Angelina Sondakh Mulai Jalani Cuti Jelang Bebas pada Bulan Ini

1 Maret 2022

Angelina Sondakh Mulai Jalani Cuti Jelang Bebas pada Bulan Ini

Rika mengatakan Angelina Sondakh akan menjalani cuti menjelang bebas pada Maret 2022.

Baca Selengkapnya

UU Keolahragaan Sah, Menpora Apresiasi Jajarannya

16 Februari 2022

UU Keolahragaan Sah, Menpora Apresiasi Jajarannya

UU Keolahragaan menjadi pedoman dan panduan dalam penyusunan program di Kemenpora.

Baca Selengkapnya

Ketua PWI Pusat Apresiasi Kehadiran Menpora di Peringatan HPN 2022

9 Februari 2022

Ketua PWI Pusat Apresiasi Kehadiran Menpora di Peringatan HPN 2022

Ketua PWI dan Menpora menandatangani MoU tentang sinergi pengelolaan dan penyelarasan informasi bidang olah raga.

Baca Selengkapnya

Menpora: Pers Sangat Penting Dalam Penerapan DBON

9 Februari 2022

Menpora: Pers Sangat Penting Dalam Penerapan DBON

Keterlibatan pers sangat penting untuk mengingatkan pemerintah daerah dalam tugas mereka tentang Perpres Nomor 86 Tahun 2021.

Baca Selengkapnya

Harapan Kemenpora untuk Pemuda di SDGs Summit 2022

4 Februari 2022

Harapan Kemenpora untuk Pemuda di SDGs Summit 2022

Kemenpora mendorong para pemuda untuk tetap berupaya produktif, serta terus inovatif, kreatif, dan mandiri.

Baca Selengkapnya

Menpora Amali Sambut Baik UPI Dirikan Fakultas Kedokteran Olahraga

28 Januari 2022

Menpora Amali Sambut Baik UPI Dirikan Fakultas Kedokteran Olahraga

Menpora Zainudin Amali juga memberikan pesan khusus kepada Rektor UPI agar membuat jurusan manajemen olahraga yang lulusannya bisa menjadi pengelola cabang olahraga

Baca Selengkapnya

DPR Setujui Anggaran Kemenpora Tahun 2022 Sebesar Rp 1,94 Triliun

21 September 2021

DPR Setujui Anggaran Kemenpora Tahun 2022 Sebesar Rp 1,94 Triliun

DPR menyetujui pagu definitif Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Tahun Anggaran 2022 sebesar Rp 1,94 triliun

Baca Selengkapnya