Siswa sekolah menengah pertama mengeluarkan seluruh tenaganya saat mengikuti lomba dagongan dalam pekan olahraga tradisional antar siswa sekolah di Lapangan Karebosi, Makassar, 11 Agustus 2015. Olahraga dagongan merupakan olahraga tradisional adu kekuatan degan cara saling mendorong bambu. TEMPO/Fahmi Ali
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga kembali menjamah pulau terluar Indonesia. Kali ini Kementerian di bawah pimpinan Menteri Pemuda Dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi itu mengelar Festival Olahraga Anak Usia Dini (Anak Pulau Terluar) di Tuajebat, Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, 8-10 Agustus 2018.
Kehadiran program andalan Kemenpora dalam menggelorakan gerakan "Ayo Olahraga" ini ternyata mendapat sambutan antusias dari pemerintah dan masyarakat Mentawai. Bupati Mentawai Yudas Subaggalet membuka festival di Lapangan Jati, Tuajebat, Kamis 9 Agustus.
Sebanyak 400 anak usia dini ambil bagian dalam festival yang mengetengahkan permainan dan olahraga tradisional. Kemudian 100 guru PAUD ambil bagian dalam bimbingan teknis olahraga usia dini yang dilaksanakan Rabu 8 Agustus di Kantor Bappeda Mentawai.
“Sungguh luar biasa sambutan pemerintah dan masyarakat Kabupaten Mentawai untuk melaksanakan Festival Olahraga Anak Usia Dini dari Kemenpora ini. Saya dari Kemenpora mengucapkan terimakasih dan mudah-mudahan acara akan berlangsung meriah. Semoga ini bisa dipertahakan sehingga pemberdayaan olahraga ini bisa dipertahankan,” ujar Asisten Deputi Pengembangan Olahraga Tradisional dan Layanan Khusus, dr Bayu Rahadian SpKj dalam sambutannya saat membuka acara bimbingan teknik.
Menurut Bayu pelaksanaan festival olahraga anak usia dini pulau terluar ini merupakan salah satu pemberdayaan olahraga. Melalui acara digugah untuk melakukan olahraga dengan menggelorakan semangat "Ayo Olahraga". Anak-anak menjadi perhatian karena sekarang banyak yang sudah lupa pada olahraga dan alam dan lebih asyik dengan gawai.
Dengan program Kementerian Pemuda dan Olahraga kembali memperkenalkan olahraga, maka anak-anak diharapkan mau menggerakkan badan dan mengenal alam. Anak-anak harus kembali bugar sehingga bisa gesit, empati, berani, unggul, dan sehat.