Gempa Palu: Jenazah Atlet Paralayang Korea Selatan Ditemukan

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Kamis, 4 Oktober 2018 18:10 WIB

Proses evakuasi korban gempa Palu, Sulawesi Tengah, di Hotel Roa-Roa oleh tim SAR pada Rabu, 3 Oktober 2018. Diperkirakan masih ada 30 orang tertimbun di puing-puing bangunan. Tempo/Syafiul Hadi

TEMPO.CO, Jakarta - Tim Badan SAR Nasional (Basarnas) berhasil menemukan jenazah Dong Jin-lee, atlet paralayang asal Korea Selatan yang menjadi korban gempa Palu, Sulawesi Tengah. Jenazah dievakuasi dari reruntuhan Hotel Roa Roa, Kamis, 4 Oktober 2018.

"Siang ini diinformasikan telah ditemukan satu jenazah lagi atlet paralayang atas nama Dong Jin-lee asal Korea Selatan," kata Ketua Paralayang Indonesia Wahyu Yudha di Bogor, Kamis.

Dong Jin-lee merupakan salah satu dari tujuh atlet paralayang yang menjadi korban runtuhnya Hotel Roa Roa akibat gempa bumi dan tsunami yang menerjang Palu, Sulawesi Tengah, beberapa hari lalu. Ketujuh atlet tersebut adalah Ardi Kurniawan, Petra Mandagi, Gleen Mononutu, Reza Kambey, Franky Kowaas, Fahmi Malamg, dan Dong Jin-lee. Selain tujuh atlet tersebut, terdapat tiga kru atau pendukung acara perlombaan paralayang Palu Nomoni 2018 yang turut menjadi korban.

Yudha mengatakan Dong Jin-lee teridentifikasi dari keterangan pihak keluarga yang mengenali jenazah saat ditemukan tadi siang sekitar pukul 14.45 Wita. "Pihak keluarga memastikan jenazah yang ditemukan siang tadi di reruntuhan Hotel Roa Roa adalah Dong Jin, berdasarkan ciri terdapat luka jahitan di perut," ujarnya.

Yudha menuturkan, setelah dievakuasi, jenazah atlet paralayang asal Korea Selatan itu rencananya dikremasi di Palu oleh pihak keluarga. "Ini atas permintaan keluarga yang sudah ikhlas, dan akan dilakukan kremasi di Palu," ucapnya.

Advertising
Advertising

Hingga hari kelima pascabencana gempa dan tsunami, total telah ditemukan lima jenazah atlet paralayang, yakni Ardi Kurniawan, Gleen Mononutu, Petra Mandagi, Franky Kowas, dan Dong Jin-lee.

"Total sudah lima orang yang ditemukan, masih tersisa dua orang lagi yang masih dalam pencarian," tutur Yudha. Dua atlet paralayang yang masih belum ditemukan adalah Serda Fahmi dan Reza Kambey, atlet dari Jawa Timur.

Tujuh atlet dan tiga kru paralayang ini hilang kontak setelah terjadi gempa dan tsunami di Palu, Sulawesi Tengah, Jumat, 28 September 2018. Ketujuh atlet dan tiga kru ini merupakan peserta kejuaraan Palu Nomoni 2018. Kejuaraan lintas alam Palu Nomoni ini baru pertama kalinya digelar dalam rangka Festival Pesona Palu Nomoni 2018. Total ada 30 atlet yang ikut, 27 di antaranya berasal dari Indonesia dan tiga orang dari luar negeri, yakni Singapura, Korea Selatan, dan Belgia.

Berita terkait

Jokowi Resmikan Dua Pelabuhan di Palu Usai Direhabilitasi Akibat Gempa, Telan Anggaran Rp 233 Miliar

40 hari lalu

Jokowi Resmikan Dua Pelabuhan di Palu Usai Direhabilitasi Akibat Gempa, Telan Anggaran Rp 233 Miliar

Jokowi meresmikan proyek rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur pelabuhan pascabencana 2018 di Kawasan Teluk Palu, Sulteng.

Baca Selengkapnya

Akan Diresmikan Jokowi, Bandara Mutiara SIS Al-Jufri yang Rusak saat Gempa Palu 2018 Pernah Dinamai 'Tanah Berdebu'

43 hari lalu

Akan Diresmikan Jokowi, Bandara Mutiara SIS Al-Jufri yang Rusak saat Gempa Palu 2018 Pernah Dinamai 'Tanah Berdebu'

Presiden Jokowi akan meresmikan selesainya perbaikan Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Kota Palu, Sulawesi Tengah, yang hancur akibat gempa M7,4 2018.

Baca Selengkapnya

Rusak Kena Gempa Palu, Rekonstruksi Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Selesai Tahun Ini

43 hari lalu

Rusak Kena Gempa Palu, Rekonstruksi Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Selesai Tahun Ini

Bandara Mutiara Sis Al-Jufri Palu bakal segera diresmikan pasca terdampak Gempa Palu pada 2018 silam yang memakan banyak korban.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Wisata Adrenalin untuk Liburan Akhir Tahun

22 Desember 2023

Rekomendasi 5 Wisata Adrenalin untuk Liburan Akhir Tahun

Mengunjungi destinasi wisata memacu adrenalin bisa jadi pilihan saat liburan akhir tahun

Baca Selengkapnya

Menikmati Indahnya Sekotong sembari Terbang di Festival Paralayang 2023

3 Desember 2023

Menikmati Indahnya Sekotong sembari Terbang di Festival Paralayang 2023

Letak geografis yang dikelilingi bukit-bukit indah membuat Sekotong di Lombok Barat menjadi spot sempurna untuk paralayang.

Baca Selengkapnya

Kembangkan Wisata Paralayang, Dinas Pariwisata Lombok Barat Latih Pemandu Wisata

18 November 2023

Kembangkan Wisata Paralayang, Dinas Pariwisata Lombok Barat Latih Pemandu Wisata

Setelah pelatihan, mereka akan langsung menggelar Festival Paralayang pada Desember 2023 di Desa Buwun Mas.

Baca Selengkapnya

Dua Wanita Didakwa Pelanggaran Terorisme di Inggris setelah Unjuk Rasa Pro-Palestina

4 November 2023

Dua Wanita Didakwa Pelanggaran Terorisme di Inggris setelah Unjuk Rasa Pro-Palestina

Dua wanita tersebut mengenakan stiker paralayang yang diasosiasikan sebagai pro-Hamas dalam unjuk rasa pro-Palestina di London.

Baca Selengkapnya

Tim Paralayang Indonesia Raih Emas dalam Kejuraan Dunia di Bulgaria

31 Oktober 2023

Tim Paralayang Indonesia Raih Emas dalam Kejuraan Dunia di Bulgaria

Tim nasional paralayang meraih emas dari kategori beregu pada Kejuaraan Dunia Paralayang di Bulgaria.

Baca Selengkapnya

Tsunami dan Gempa Palu Donggala 2018 dalam Angka: Korban, Daya Rusak, dan Lainnya

29 September 2023

Tsunami dan Gempa Palu Donggala 2018 dalam Angka: Korban, Daya Rusak, dan Lainnya

Gempa Palu Donggala pada 28 September 2018 adalah bencana yang sangat patut untuk dikenang. Lantas berapa korban, rumah rusak, dan hal lainnya?

Baca Selengkapnya

Fenomena Likuifaksi di Gempa Palu 5 Tahun Lalu, Mengenal Likuifaksi

29 September 2023

Fenomena Likuifaksi di Gempa Palu 5 Tahun Lalu, Mengenal Likuifaksi

Likuifaksi seperti di gempa Palu adalah bencana yang dapat datang kapan saja. Sering kali disertai gempa dan tsunami menjadikannya sangat berbahaya.

Baca Selengkapnya