Miftahul Jannah Terdiskualifikasi karena Jilbab, Ada Solusi Jitu

Selasa, 9 Oktober 2018 10:52 WIB

Atlet judo Arab Saudi, Wojdan Shaherkani, tampil di Olimpiade London 2012 memakai penutup kepala husus pengganti jilbab atau hijab yang dilarang dalam olahraga ini. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Terdiskualifiaksinya tlet judo asal Indonesa Miftahul Jannah dalam dari pertandingan judo Asian Para Games 2018 menuai banyak komentar netizen. Pasalnya atlet asal Aceh ini tercoret karena ia enggan melepaskan jilbabnya ketika ingin masuk dalam arena. Aturan internasional cabang ini memang masih melarang penggunaan jilbab.

Miftahul bukan korban satu-satunya. Atlet judo asal Arab Saudi Wojdan Shaherkani juga sempat menjadi perbincangan atas protes ayahnya yang melarang Shaherkani agar tidak melepaskan jilbabnya saat bertanding. Namun, setelah tiga hari negosiasi akhirnya federasi memungkinkan Shahrkhani berkompetisi dalam jilbab yang dimodifikasi.

Baca: Kasus Jilbab Miftahul Jannah, Karena Pelatih Tak Mengerti Aturan?

Shahekhani akhirnya mengikuti pertandingan dalam Olimpiade cabang judo pada 3 Agustus 2012 lalu dengan jilbab yang terlihat seperti tutup kepala, sebagaimana dilaporkan laman The Globe and Mail, pada Agustus 2012. Wanita berwajah bulat itu terlihat memakai tutup kepala berwarna hitam seperti penutup kepala yabg dipakai para atlet renang.

Hal tersebut diizinkan oleh Federasi Judo Internasional dan sempat menjadi insiden yang membuat Komite Olimpiade Internasional kebingungan. Apa yang dilakukan Shahekhani nampaknya bisa menjadi solusi untuk para atlet yang ingin bertanding dengan tanpa membuka jilbabnya.

Baca: Asian Para Games: Soal Jilbab di Judo Pernah Dialami Arab Saudi

Sebelumnya, Ayah Shaherkani memberikan ancaman melalui surat kabar Arab Saudi edisi Ahad, al-Watan. Melalui sambungan telepon dari Inggris, dia mengatakan putrinya tidak akan berkompetisi dalam Olimpiade cabang Judo jika panitia bersikeras bahwa dia harus melepas jilbabnya.

Sementara menurut informasi terbaru, peristiwa Miftahul akibat dari pelatih judo atlet disabilitas Indonesia tidak mengetahui aturan tentang larangan penggunaan jilbab dalam pertandingan cabang judo tuna netra Asian Para Games 2018. Hal itu disampaikan Ketua Umum Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia Senny Marbun.

"Pelatih judo kami tidak dapat berbahasa Inggris dan tidak tahu aturan larangan berjilbab ketika ada rapat delagasi teknis dari Komite Paralimpiade Asia. Dia juga tidak meminta tolong kepada sesama pelatih untuk menerjemahkan aturan itu. Prinsipnya dalam olahraga tidak ada diskriminasi," kata Senny, seperti dilansir laman Antara, Senin, 8 Oktober 2018.

Baca: Miftahul Gagal Tanding di Asian Para Games, Ketua NPC Minta Maaf



Sementara itu, di cabang olah raga lain, ada beberapa atlet yang juga mengenakan jilbab modifikasi seperti spesialis 400 meter, Ms Dahman mencatat waktu yang layak di 100 meter, berjalan dalam 13,95 detik dalam Olimpiade 2012. Sprinter asal Afghanistan, Tahmina Kohistani, mengenakan jilbab tersebut dan mampu berlari 14.42 detik sebagai calaian terbaik pribadi dalam Olimpiade tahu 2012.

THE GLOBE AND MAIL | AL-WATAN

Berita terkait

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

18 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya

Kartika Siti Aminah, Pelatih Perempuan Pertama di IBL dengan Jilbab Panjang yang Khas

58 hari lalu

Kartika Siti Aminah, Pelatih Perempuan Pertama di IBL dengan Jilbab Panjang yang Khas

Profil Kartika yang identik dengan jilbab panjang itu

Baca Selengkapnya

Sebar Pertengkaran Wanita dan Ulama Iran Soal Jilbab, 4 Orang Ditangkap

13 Maret 2024

Sebar Pertengkaran Wanita dan Ulama Iran Soal Jilbab, 4 Orang Ditangkap

Iran menangkap empat orang yang dicurigai membagikan video pertengkaran antara seorang ulama Syiah dan seorang wanita yang tidak mengenakan jilbab

Baca Selengkapnya

Iran Gelar Pemilu Pertama sejak Protes Mahsa Amini

1 Maret 2024

Iran Gelar Pemilu Pertama sejak Protes Mahsa Amini

Rakyat Iran melakukan pemungutan suara untuk membentuk parlemen baru, pertama sejak protes massal pada 2022 mengenai aturan wajib jilbab

Baca Selengkapnya

Rayu Pemilih agar Datangi Pemilu Parlemen, Iran Longgarkan Sejumlah Aturan Termasuk Hijab

1 Maret 2024

Rayu Pemilih agar Datangi Pemilu Parlemen, Iran Longgarkan Sejumlah Aturan Termasuk Hijab

Iran menggelar pemilihan parlemen pada Jumat 1 Maret 2024, pertama setelah protes anti-pemerintah akibat kematian Mahsa Amini

Baca Selengkapnya

Masih Ditahan Iran, Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Menerima Penghargaan Diwakili Anaknya

10 Desember 2023

Masih Ditahan Iran, Pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Menerima Penghargaan Diwakili Anaknya

Hadiah Nobel Perdamaian akan dibagikan di Oslo pada Minggu 10 Desember 2023, tetapi pemenangnya Narges Mohammadi, saat ini berada di penjara Iran

Baca Selengkapnya

Ayah Mahsa Amini Sempat Ditahan Menjelang Setahun Kematian Sang Putri

16 September 2023

Ayah Mahsa Amini Sempat Ditahan Menjelang Setahun Kematian Sang Putri

Setahun kematian Mahsa Amini, ayahnya sempat ditahan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Adakah Perbedaan Jilbab dan Hijab?

5 September 2023

Adakah Perbedaan Jilbab dan Hijab?

Seringkali hijab dan jilbab diartikan sebagai tudung yang menutupi kepala dan leher saja, tetapi ternyata maknanya berbeda. Berikut ini adalah perbedaannya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Guru SMPN di Lamongan Cukur Rambut 19 Siswi gegara Tak Pakai ciput

31 Agustus 2023

Kronologi Guru SMPN di Lamongan Cukur Rambut 19 Siswi gegara Tak Pakai ciput

Geger aksi guru SMPN 1 Lamongan mencukup rambut 19 siswinya gegara tak pakai ciput. Begini kronologinya.

Baca Selengkapnya

Profil Nouhaila Benzina, Pemain Pertama yang Mengenakan Jilbab di Ajang Piala Dunia Wanita

17 Juli 2023

Profil Nouhaila Benzina, Pemain Pertama yang Mengenakan Jilbab di Ajang Piala Dunia Wanita

Piala dunia wanita menjadi ajang olahraga terbesar di seluruh negeri. Salah satu pemain sepak bola wanita asal Maroko, Nouhaila Benzina menjadi yang pertama memakai jilbab di ajang piala dunia. Lalu, siapakah dia?

Baca Selengkapnya