Anastasia Potapova, Debutan Australian Open dari Rusia

Reporter

Antara

Editor

Ariandono

Rabu, 16 Januari 2019 19:52 WIB

Anastasia Potapova, petenis belia asal Rusia yang menjalani debut Grand Slam di Australia Terbuka 2019. (wtatennis.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Petenis muda Russia Anastasia Potapova mengaku mengandalkan tenaga darah mudanya untuk debutnya di kejuaraan tenis Australian Open di Melbourne.

Mantan petenis junior nomor satu dunia dan juara Wimbeldon Junior itu memiliki catatan bagus tahun 2018 dalam tahun keduanya di sirkuit WTA ketika dia dua kali mencapai babak final yang membawanya finis di peringkat 100 besar.

Padahal Potapova mengawali tahun 2018 dari peringkat 242 dan sempat turun ke 260. Kenaikan peringkat yang drastis itu menjamin satu tempat baginya untuk pertama kali turun di Grand Slam, pada Australian Open yang sedang berlangsung kali ini.

Pada debutnya di Australian Open, Selasa, dia melawan petenis Prancis Pauline Parmentier (32), yang telah terlebih dahulu menjadi petenis profesionial satu tahun sebelum Potapova dilahirkan.

"Saya tidak mengalami tekanan sedikit pun," kata Potapova kepada Reuters setelah kemenangan 6-4 7-6(5) atas Parmentier.

Advertising
Advertising

"Saya hanya merasakan kekuatan ini. Kekuatan dari masa muda ini sangat membantuku," kata Potapova.

"Terlebih lagi ketika kalian bermain dengan perempuan di atas 30 tahun, kalian menyadari kalau kalian lebih segar."

"Saya 17 tahun dan bisa melakoni lima set dan setelah itu melanjutkan latihan selama dua jam. Aku tahu lawanku akan cepat lelah," kata Potapova.

Potapova mengaku rahasia kesuksesannya di 2018, tahun keduanya di sirkuit profesional, adalah berkat kebugaran tubuhnya.

"Saya mengganti pelatih kebugaranku sebelum pra-musim dan kami berkerja sangat keras. Aku mempersiapkan diriku secara fisik dan mental juga," kata dia.

Namun demikian, Potapova mengaku permainan tenisnya masih jauh dari sempurna dan masih harus berimprovisasi di luar teknik dan tembakannya.

Potapova menerima wildcard di drawing kualifikasi di Wimbeldon 2017 dan turun di Grand Slam pertamanya. Akan tetapi, dia terpaksa mengakhiri permaiannya setelah terjatuh dan cedera ketika melawan petenis Jerman Tatjana Maria di set kedua.

Membandingkan dua penampilannya di Grand Slam, petenis muda Russia itu, yang akan melawan unggulan ke-17 Madison Keys dari Amerika Serikat pada Kamis, menyatakan dia lebih siap dan percaya diri di Melbourne.

"Tingkat junior dan profesional sangat lah berbeda, aku tak bisa membandingkannya. Bermain sebagai junior di suatu Grand Slam, jika di dua-tiga pertandingan pertama aku bisa bermain dengan satu kaki dan tidak apa-apa. Aku akan menang," kata Potapova.

"Dari perempat-final kalian harus memaksa diri kalian tapi jangan terlalu keras. Di sini, semua orang sangat profesional. Tak peduli siapa yang kalian lawan, ketika kalian bermain kalian harus memaksa diri kalian ke batas sejak detik pertama pertandingan," kata Potapova.

Potapova memiliki target dalam Australian Open 2019 untuk meningkatkan peringkatnya, dan mengatakan bahwa menyeimbangkan tenis dengan waktu yang dia habiskan di usia muda akan menjadi kunci untuk tujuannya.

Berita terkait

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

8 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

15 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

18 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

3 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

3 hari lalu

Gedung Putih Minta Rusia Dijatuhi Sanksi Lagi karena Kirim Minyak ke Korea Utara

Gedung Putih menyarankan agar Rusia dijatuhi lagi sanksi karena diduga telah secara diam-diam mengirim minyak olahan ke Korea Utara

Baca Selengkapnya

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

4 hari lalu

10 Negara Terdingin di Dunia, Ada yang Minus 50 Derajat Celcius

Berikut ini deretan negara terdingin di dunia, mayoritas berada di bagian utara bumi, seperti Kanada dan Rusia.

Baca Selengkapnya

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

5 hari lalu

Politikus di Rusia Diguncang Silang Pendapat soal Isu Gay

Alexandr Khinstein menilai politikus yang bertugas di lembaga pendidikan atau anak-anak tak boleh penyuka sesama jenis atau gay.

Baca Selengkapnya

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

6 hari lalu

Kementerian Dalam Negeri Rusia Izinkan Foto di Pasport Pakai Jilbab

Rusia melonggarkan aturan permohonan WNA menjadi warga Rusia dengan membolehkan pemohon perempuan menggunakan jilbab atau kerudung di foto paspor

Baca Selengkapnya