8 Nomor Balap Sepeda, Kebutuhan Peralatan, dan Harganya
Reporter
Aditya Budiman
Editor
Hari Prasetyo
Rabu, 22 Mei 2019 09:48 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Lomba balap sepeda Tour de France merupakan ajang paling bergengsi bagi para profesional. Namun di balik persaingan para pembalap, Tour de France juga jadi panggung bagi produsen sepeda dunia.
Pelatih tim nasional balap sepeda, Dadang Haris, mengatakan sepeda beserta teknologi yang menunjang menjadi aspek vital. Setiap nomor pertandingan, kata dia, mempunyai kebutuhan dan karakteristik sepeda yang berbeda. Setidaknya ada dua komponen utama dalam sepeda yang harus diperhatikan, yakni rangka sepeda (frame) dan roda. "Dalam hal biaya tentu akan tergantung dari kualitas," ucapnya kepada Tempo, Selasa, 21 Mei 2019.
Bila merujuk kepada organisasi balap sepeda internasional (Union Cycliste Internationale) ada delapan nomor balap yang dipertandingkan. Mereka adalah jalan raya (road), sepeda gunung (mountain bike), BMX gaya bebas, cyclo-cross, track, BMX racing, trials, dan indoor.
Sebagai contoh, ucap Dadang, di nomor jalan raya, sepeda yang mempunyai berat ringan akan menjadi prioritas utama bagi para atlet. Menurut dia, agar mendapatkan karakter tunggangan yang diinginkan atlet kadang melakukan modifikasi. "Agar sepedanya ringan mereka mencari part (suku cadang) dari sepeda lain," kata dia.
Dadang menyebut secara umum harga satu unit sepeda di nomor trek saat ini berkisar Rp 250 juta. Harga rangkanya rata-rata dibanderol Rp 75 juta dan roda depan serta belakang mencapai Rp 100 juta. "Kalau pengguna sepeda harian menyebutnya sepeda jenis fixie karena hanya single gear," ucapnya.
Sedangkan di nomor mountain bike, dia melanjutkan, komponen utama yang menjadi penunjang ada pada shock breaker. Menurut Dadang, harga shock breaker yang standar digunakan mencapai Rp 75 juta. "Itu kemampuannya sudah bagus," tuturnya.
Mengutip situs Fortune harga sepeda yang digenjot para atlet balap sepeda profesional di lintasan Tour de France bervariasi. Rata-rata satu unit sepeda dengan teknologi penunjang terbaru mencapai US$ 12.500 atau sekitar Rp 175 juta (kurs Rp 14.000 per dolar Amerika). "Produsen menempatkan pengendara pada sepeda aerodinamis yang dilengkapi cakram rem dengan kokpit terintegrasi penuh," tulis Fortune.
ADITYA BUDIMAN