Raja Sapta Oktohari Ingin PON Jadi Ajang Seleksi Nasional

Selasa, 15 Oktober 2019 15:00 WIB

Ketum KOI terpilih periode 2019-2023, Raja Sapta Oktohari (kanan) dan Ketum KOI periode 2015-2019 Erick Thohir (tengah) dalam Kongres KOI di Jakarta, Rabu, 9 Oktober 2019. Sebelum menjadi Ketua KOI, Okto dikenal sebagai promotor tinju. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia, Raja Sapta Oktohari berencana mengadopsi pola pembinaan atlet di Ikatan Sepeda Sport Indonesia (ISSI) untuk diterapkan di seluruh cabang olahraga. Selama memimpin ISSI, pria yang akrab disapa Okto ini menjadikan olimpiade sebagai target utama.

Setelah itu target yang lebih rendah ialah World Championship, Asia Championship, dan World Cup. Ke depan, menurut Okto, mestinya SEA Games sudah tidak menjadi prioritas utama Indonesia. Sebab ajang pesta olahraga di Asia Tenggara ini dinilai tidak memberikan poin tambahan untuk mengangkat peringkat atlet.

"Kalau ada SEA Games, ada Asian Games, ada Asia Championship, harus diutamakan Asia Championship karena itu yang poinnya lebih besar. Jangan sampai kita keluar energi tapi tidak efektif," ungkap dia.

Pria berusia 44 tahun ini juga menyoroti ajang Pekan Olahraga Nasional (PON). Di ISSI, kata Okto, PON merupakan bagian dari seleksi nasional. Namun saat ini malah dijadikan pertarungan gengsi antar daerah.

"Kami pakai PON sebagai seleksi nasional supaya orang-orang yang lolos dari PON, bisa direkrut jadi atlet Pelatnas. Fungsinya jelas, jadi yang boleh ikut PON umur di bawah 21 tahun," kata Okto.

Advertising
Advertising

Ia berharap atlet senior tidak perlu lagi turun di PON. Kondisi yang terjadi selama ini, menurut Okto, tidak sedikit atlet senior yang berlaga di Olimpiade tidak fokus dan ingin segera kembali untuk bertanding di PON. "Ini karena kalau di Olimpiade belum tentu menang. Kalau atlet turun ke daerah, satu medali dikasih duit Rp 200 sampai 250 juta. Kalau dapat 4 medali, 1 miliar," ungkap dia.

Oleh sebab itu, lanjut dia, yang terjadi ialah atlet hanya sibuk mengurus perpindahan daerah yang bisa memberikan bonus lebih tinggi. Akibatnya, sebut Okto, prestasi atlet tidak bisa maksimal lagi.

Ia berharap ada sebuah pola pembinaan atlet yang berkelanjutan. Okto mengatakan pengurus cabang olahraga harus aktif dalam mencetak atlet. "Kalau di ISSI, setiap daerah berlomba-lomba mencari anak di bawah umur 20 tahun untuk dijadikan atlet, harus di bawah 20 tahun," ungkap Ketua KOI periode 2019-2023.


IRSYAN HASYIM

Berita terkait

Timnas Indonesia Punya Pengalaman Buruk dengan Shen Yinhao, Wasit Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

7 hari lalu

Timnas Indonesia Punya Pengalaman Buruk dengan Shen Yinhao, Wasit Indonesia vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23 2024

Wasit Shen Yinhao asal Cina pimpin laga semifinal timnas Indonesia vs Uzbekistan. Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Atlet Angkat Besi Nurul Akmal Jadi Atlet Ke-10 Lolos ke Olimpiade Paris 2024

25 hari lalu

Atlet Angkat Besi Nurul Akmal Jadi Atlet Ke-10 Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Kemenpora mengumumkan bahwa atlet angkat besi putri Nurul Akmal menjadi atlet ke-10 dari Indonesia yang lolos ke Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Atlet Angkat Besi Eko Yuli Irawan Tembus Olimpiade 2024 Paris, Ini Profil dan Prestasinya

32 hari lalu

Atlet Angkat Besi Eko Yuli Irawan Tembus Olimpiade 2024 Paris, Ini Profil dan Prestasinya

Atlet angkat besi Eko Yuli Irawan mengantongi tiket Olimpiade Paris 2024. Berikut profil dan sederet prestasinya.

Baca Selengkapnya

Daftar 10 Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024, Terbaru Eko Yuli Irawan

32 hari lalu

Daftar 10 Atlet Indonesia yang Sudah Lolos ke Olimpiade 2024, Terbaru Eko Yuli Irawan

Indonesia terus menambah tiket ke Olimpiade 2024. Atlet terbaru yang lolos adalah Eko Yuli Irawan, dari cabang angkat besi.

Baca Selengkapnya

Eko Yuli Irawan Lolos ke Olimpiade 2024, Ketua KOI Raja Sapta: Catatan Bersejarah buat Indonesia

33 hari lalu

Eko Yuli Irawan Lolos ke Olimpiade 2024, Ketua KOI Raja Sapta: Catatan Bersejarah buat Indonesia

Atlet angkat besi Eko Yuli Irawan lolos ke Olimpiade 2024 sekaligus mencatatkan sejarah sebagai atlet Indonesia yang mengikuti lima edisi Olimpiade.

Baca Selengkapnya

Ketua KOI Raja Sapta Oktohari Apresiasi PSSI yang Tunda Liga 1 untuk Dukung Timnas U-23 Menuju Olimpiade 2024

35 hari lalu

Ketua KOI Raja Sapta Oktohari Apresiasi PSSI yang Tunda Liga 1 untuk Dukung Timnas U-23 Menuju Olimpiade 2024

Ketua KOI Raja Sapta Oktohari mengapresiasi sikap PSSI yang menunda kompetisi Liga 1 untuk mendukung langkah timnas U-23 menuju Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Ketua KOI Raja Sapta Oktohari: Indonesia Masih Terus Jajaki Kemungkinan Jadi Tuan Rumah Olimpiade

36 hari lalu

Ketua KOI Raja Sapta Oktohari: Indonesia Masih Terus Jajaki Kemungkinan Jadi Tuan Rumah Olimpiade

Ketua KOI Raja Sapta Oktohari mengatakan, ia dan tim masih terus menjajaki kemungkinan Indonesia untuk menjadi tuan rumah olimpiade.

Baca Selengkapnya

Asprov PSSI Sumut Gandeng Indra Sjafri Sebagai Konsultan Tim Sepak PON 2024

40 hari lalu

Asprov PSSI Sumut Gandeng Indra Sjafri Sebagai Konsultan Tim Sepak PON 2024

Asprov PSSI Sumut menggandeng Indra Sjafri sebagai konsultan tim sepak bola yang akan berlaga di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024.

Baca Selengkapnya

Capaian di All England 2024 Jadi Momentum Jaga Tradisi Medali Emas Bulu Tangkis di Olimpiade 2024

49 hari lalu

Capaian di All England 2024 Jadi Momentum Jaga Tradisi Medali Emas Bulu Tangkis di Olimpiade 2024

Indonesia membawa pulang dua gelar juara dari turnamen bulu tangkis All England 2024. Apa kata Ketua Komite Olimpiade Raja Sapta Oktohari?

Baca Selengkapnya

Raih Tiket Olimpiade 2024 Paris, Peselancar Rio Waida: Ini Sangat Luar Biasa

3 Maret 2024

Raih Tiket Olimpiade 2024 Paris, Peselancar Rio Waida: Ini Sangat Luar Biasa

Keberhasilan Rio Waida mendapatkan tiket Olimpiade 2024 membuat Indonesia kini sudah mengantongi tujuh tiket.

Baca Selengkapnya