TEMPO.CO, Jakarta - Kawasan Ekonomi Kreatif Mandalika bakal menjadi tempat menggelar balap MotoGP 2021. Mandalika Grand Prix Association (MGPA) sebagai pengelola Sirkuit Mandalika mengklaim lintasan balapan yang sedang dibangun itu bakal memberikan sensasi berbeda bagi pembalap dibanding sirkuit jalan raya yang sudah ada.

"Tentunya bakal berbeda dengan di Macau, Monaco, dan Singapura. Sirkuit ini berada di antara pantai dan gunung," kata Kepala operasi olahraga MGPA, Dyan Dilato di Sirkuit Sentul, Bogor, Kamis, 6 Februari 2020.

Dyan yang juga Ketua Komisi Safety Sepeda Motor dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) menuturkan bahwa panjang lintasan sirkuit Mandalika adalah 4,3 kilometer. Jumlah kelokan sebanyak 17 tikungan. "Sirkuit juga dikelilingi fasilitas akomodasi untuk penonton," kata dia.

Menurut dia, Dorna Sports sebagai pemilik lisensi MotoGP tidak mengiming-imingi Sirkuit Mandalika sebagai lokasi tes pramusim mengantikan Sirkuit Sepang Malaysia. Itu dilakukan Dorna supaya Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebagai induk perusahaan MGPA mengenjot penyelesain lintasan balap.

"Sirkuitnya belum jadi saja sudah dikasih tugas seperti itu, kontrak kita lima tahun (dengan Dorna)," ucap Dyan. Ia mengklaim Dorna menaruh harapan besar bagi wajah baru MotoGP dengan adanya Sirkuit Mandalika.

Sebelumnya, Direktur Utama Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar M Mansoer mengatakan sirkuit Mandalika nantinya bisa menampung penonton sampai 97 ribu orang, belum termasuk orang yang menonton di atas bukit kawasan sirkuit Mandalika.

"Bukit belum, itu hanya di kursi. Kalau di bukit kita tata dulu belum jelas berapa bisanya. Kita yang di grand stand dulu," kata dia.

Abdulbar mengungkapkan, pihaknya telah membuka pemesanan tiket resmi melalui laman online untuk ajang MotoGP Mandalika, padahal acara itu masih akan dilakukan tahun 2021.

"Tadi dilaporkan juga mereka bikin website free booking tiket, sudah 3. 000 dari 10 ribu penonton. Jadi peminatnya luar biasa sekali," katanya.

Menurut dia, dengan jumlah tiket yang terjual tersebut menunjukkan animo masyarakat dunia terhadap MotoGP yang akan dilaksanakan di Indonesia. "Karena sangat digemari, lebih populer dari formula 1. Jadi dengan adanya ini lebih menggaungkan lagi turis Indonesia ke depan," ujarnya.

IRSYAN HASYIM