TEMPO Interaktif, Jakarta: Klub berjuluk Mutiara Hitam, Persipura Jayapura, tengah dilanda masalah. Sang arsitek, Raja Isa tidak bisa melatih anak didiknya dalam persiapan menghadapi Persita Tangerang, Senin (18/7) sore.Ketika dihubungi Tempo, Raja Isa mengatakan, ia kini sedang berada di di Makassar untuk memeriksakan kesehatan akibat benturan di kepala. "Saya hanya ingin memeriksa apakah ada masalah setelah pemukulan itu," katanya, Minggu (17/8).Sebelumnya, dalam pertandingan melawan Persijap Jepara di Stdion Mandala, Jayapura, Papua, Jumat (15/8) lalu, sempat terjadi insiden. Raja Isa terlihat terlibat adu mulut dengan salah satu ofisial Persipura yang kemudian berujung pada pemukulan terhadap dirinya.Raja enggan menyebutkan asal mula kejadian tersebut. Ia hanya mengatakan, pada saat itu semua pihak dalam kondisi emosi akibat tertinggal dari Persijap. "Saya tidak mau menambah api dalam perkara ini, saya tidak emosi lagi," ucap Isa.Raja pun tidak akan mengambil langkah hukum apapun untuk kasus memalukan tersebut, dan ingin tetap fokus melatih. Menurutnya, insiden ini telah diselesaikan dan tinggal menunggu keputusan dari manajemen."Mengenai keberadaan saya ke depan dalam tim, saya serahkan kepada Ketua Umum Persipura," ujarnya. Raja sendiri mengaku tidak merasa bersalah atau tertekan atas insiden yang terjadi itu. Ia sudah melakukan yang terbaik bagi tim.Raja siap andaikata pihak manajemen menjatuhkan talak dan memecatnya. "Itu sudah resiko, saya serahkan semuanya kepada Tuhan Yang Maha Esa, itu takdir," tutur dia.Mengenai persiapan timnya menjelang pertandingan melawan Persita, Raja mengaku tidak tahu menahu. Namun, ia percaya anak didiknya mampu mengatasi tantangan dan bermain baik. "Kalaupun tidak, itu sudah bukan tanggung jawab saya lagi, kan?" tuturnya.FANNY FEBYANTI