Kisah Muhammad Ali: Dendam pada Pencuri sampai Juara Dunia

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Senin, 20 April 2020 16:15 WIB

Juara tinju kelas berat Muhammad Ali saat memukul jatuh lawannya Sonny Liston pada ronde pertama di Lewiston, Maine, 25 Mei 1965. Muhammad Ali meninggal pada usia 74 tahun, dimana minggu ini dibawa ke rumah sakit karena penyakit pernafasan. AP

TEMPO.CO, Jakarta - Muhammad Ali dianggap sebagai salah satu petinju terbesar di dunia. Bahkan petinju sekelas Mike Tyson sangat menghormatinya.

Ali The Greatest, yang memegang gelar juara kelas berat versi WBA dan WBC, terjun ke tinju pro setelah mengenyam pertandingan amatir dengan puncaknya sebagai juara Olimpiade 1960 di Roma.

Ali lahir sebagai Cassius Marcellus Clay Jr. pada 17 Januari 1942 di Louisville, Kentucky, AS. Nama Clay belakangan tidak ia pakai karena dianggapnya sebagai simbol perbudakan karena diberikan oleh majikan pada kakek buyutnya yang seorang budak.

Ali tumbuh di tengah segregasi rasial. Ketika masih remaja, ia bahkan pernah diusir dari toko saat hendak membeli minum. Mereka tidak melayaninya karena warna kulitnya. Itu rupanya sangat membekas dan benar-benar mempengaruhinya, sehingga ketika dewasa ia berjuang untuk persamaan hak dan anti-rasial.

Ali bukan termasuk anak pintar di sekolahnya. Ia menderita disleksia, yang menyebabkan kesulitan membaca dan menulis, di sekolah dan hampir sepanjang hidupnya. Ketika lulus SMA, nilainya yang lumayan hanya olahraga dan seni.

Advertising
Advertising

Ali tertarik berlatih tinju karena dendam pada pencuri yang mengambil sepedanya kala ia berusia 12 tahun. Seorang polisi di Louisville menasihatinya untuk belajar tinju sebelum menghadapi pencuri sepedanya.

Awalnya, Clay tidak tertarik untuk belajar tinju, Namun setelah melihat acara di televisi Tomorrow's Champions, ia mulai tertarik pada tinju dan berlatih pada Fred Stoner.

"Dia yang membentuk saya," kata Ali tentang Stoner. Setelah itu ia dilatih petinju Chuck Bodak. Ia mulai debut amatirnya pada tahun 1954 melawan Ronnie O'Keefe. Ia menang angka tapi tidak mutlak.

Setelah itu, ia merebut enam gelar kejuaraan Kentucky Golden Gloves, dua gelar nasional Golden Gloves, gelar juara nasional amatir AS, dan puncaknya menjadi juara Olimpiade di Roma 1960.

Tak lama kemudian, ia pindah ke pro dan memeluk Islam. Ia mencatat kemenangan 13 kali berturut-turut sepanjang 1960-1963 sampai akhirnya meraih gelar juara kelas berat versi WBA dan WBC dengan mengalahkan Sony Liston.

Dalam pertandingan di Miami, 25 Februari 1964 itu, Muhammad Ali menang setelah Liston mundur di ronde keenam. Kepada media di sisi ring, ia berteriak "Saya yang terbesar." dan "Saya mengguncang dunia."

BOXREC | WASHINGTON POST | RING TALK

Berita terkait

Kisah Muhammad Ali Puji Mike Tyson, Mengaku Bakal KO Sekali Pukul

2 hari lalu

Kisah Muhammad Ali Puji Mike Tyson, Mengaku Bakal KO Sekali Pukul

Muhammad Ali menyatakan bakal langsung KO jika ditinju Mike Tyson. Tapi si leher beton menyangkalnya dan tetap menyebut Ali yang terbaik.

Baca Selengkapnya

Barista Indonesia Mikael Jasin Raih Juara Dunia di World Barista Championship 2024 Lewat Kopi Aji dan Gesha

7 hari lalu

Barista Indonesia Mikael Jasin Raih Juara Dunia di World Barista Championship 2024 Lewat Kopi Aji dan Gesha

Barista Indonesia Mikael Jasin Raih Juara World Barista Championship 2024. Ia berhasil mengalahkan barista dari 53 negara lainnya.

Baca Selengkapnya

Ernando Ari Ungkap Pesan Shin Tae-yong ke Pemain Timnas U-23 Indonesia Usai Gagal Lolos Olimpiade

8 hari lalu

Ernando Ari Ungkap Pesan Shin Tae-yong ke Pemain Timnas U-23 Indonesia Usai Gagal Lolos Olimpiade

Ernando Ari meminta Shin Tae-yong agar tidak terlena dengan pencapaian Timnas U-23 Indonesia di Piala Asia U-23 2024.

Baca Selengkapnya

Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Guinea, Bagas Kaffa Starter

10 hari lalu

Susunan Pemain Timnas U-23 Indonesia vs Guinea, Bagas Kaffa Starter

Shin Tae-yong memilih Bagas Kaffa untuk mengisi posisi wingback kanan di laga Timnas U-23 Indonesia vs Guinea.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Masih Optimis Dapat Tiket ke Olimpiade, Siapkan Strategi Berbeda

10 hari lalu

Shin Tae-yong Masih Optimis Dapat Tiket ke Olimpiade, Siapkan Strategi Berbeda

Pelatih Timnas Indonesia U-23 Shin Tae-yong menyiapkan strategi berbeda menghadapi Guinea demi tiket Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Daftar Pemain Guinea untuk Hadapi Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade Paris 2024, Ada Ilaix Moriba

12 hari lalu

Daftar Pemain Guinea untuk Hadapi Timnas U-23 Indonesia di Playoff Olimpiade Paris 2024, Ada Ilaix Moriba

Timnas U-23 Guinea mulai bersiap untuk menghadapi Timnas U-23 Indonesia pada babak play-off cabang olahraga sepak bola Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Inilah 4 Pemain Timnas U-23 yang Dinilai Roberto Mancini Layak Bermain di Serie B Italia

13 hari lalu

Inilah 4 Pemain Timnas U-23 yang Dinilai Roberto Mancini Layak Bermain di Serie B Italia

Marselino Ferdinan, Ivar Jenner, Nathan Tjoe-A-On, dan Justin Hubner dinilai pelatih Roberto Mancini layak bermain di Serie B Italia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

15 hari lalu

Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

Setelah timnas Indonesia U-23 dikalahkan Irak saat perebutan peringkat ketika Piala Asia U-23 2024, Ali Jasim mengungkapkan harapannya

Baca Selengkapnya

Duel Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23, Ilham Rio Fahmi Ingin Buat Sejarah ke Olimpiade

17 hari lalu

Duel Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23, Ilham Rio Fahmi Ingin Buat Sejarah ke Olimpiade

Ilham Rio Fahmi akan berusaha membalas kepercayaan dari pelatih kepala Shin Tae-yong apabila diturunkan dalam laga Timnas U-23 Irak vs Indonesia.

Baca Selengkapnya

Mengenal Olympic Phryge, Topi Khas Suku Frigia yang Jadi Maskot Olimpiade Paris 2024

17 hari lalu

Mengenal Olympic Phryge, Topi Khas Suku Frigia yang Jadi Maskot Olimpiade Paris 2024

Olympic Phryge, maskot Olimpiade Paris 2024, diangkat sebagai simbol kebebasan danrepresentasi alegori Republik Prancis.

Baca Selengkapnya