Andy Murray Bikin Prediksi Muram Soal Nasib Turnamen Tenis

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Kamis, 23 April 2020 05:50 WIB

Petenis Inggris, Andy Murray berbincang dengan petenis AS, Serena Williams di sela laga babak pertama nomor ganda campuran turnamen Wimbledon di London, Inggris, 6 Juli 2019. Andy Murray yang berpasangan dengan Serena Williams berhasil mengalahkan petenis Cile, Alexa Guarachi dan pasangannya, petenis Jerman, Andreas Mies. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Tenis akan menjadi salah satu cabang olahraga terakhir yang kembali digelar setelah masyarakat dunia pulih dari pandemi virus corona, kata mantan petenis nomor satu dunia Andy Murray, Rabu.

Musim kompetisi tenis ini telah ditangguhkan sejak Maret. Hal itu akan terus berlanjut setidaknya sampai pertengahan Juli. Penangguhan berbagai kompetisi ini menjadi malapetaka bagi petenis peringkat rendah yang hanya bergantung pada kemenangan di turnamen sekaligus kesempatan mencari nafkahnya.

"Saya membayangkan tenis menjadi salah satu olahraga terakhir yang kembali dimainkan secara normal karena jelas di sana ada pemain dan pelatih serta tim yang datang dari seluruh dunia ke satu area," kata Murray kepada CNN.

Petenis papan atas Inggris berusia 32 tahun ini telah pulih dari operasi pinggul tahun lalu seusai meraih gelar juara di Antwerpen pada bulan Oktober, kemudian menargetkan kembali beraksi di Miami Open pada bulan Maret setelah menyelesaikan program rehabilitasi untuk cedera pinggul lainnya.

"Saya terkejut jika mereka bisa kembali bermain olahraga ini pada bulan September," katanya.

Eropa dan Amerika Serikat menjadi kawasan yang terpukul hebat virus corona ini dengan puluhan ribu orang meninggal dunia di kedua benua.

Prancis Terbuka dijadwal ulang pada tanggal 20 September sampai 4 Oktober dari agenda awal pada bulan Mei. Sementara itu, turnamen grand slam Wimbledon yang akan dimulai akhir Juni terpaksa dibatalkan.

Panitia penyelenggara AS Terbuka pada minggu lalu mengatakan bahwa bermain di grand slam tanpa penonton menjadi opsi yang tidak mungkin dilakukan.

"Anda harus merasa bahwa seluruh dunia berjalan normal lagi dan bisa bepergian secara normal sebelum tenis kembali ke kompetisi-kompetisi besar," kata Andy Murray seperti dilansir Reuters.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

14 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya