TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini, 26 April 2020, adalah tepat 23 tahun Merah Putih untuk pertama kali berkibar di Puncak Everest. Dengan nama tim Ekspedisi Everest Indonesia Kopassus, mereka mencatatkan namanya sebagai tim olahraga pendaki gunung Indonesia dan Asia Tenggara pertama yang menaklukkan puncak gunung tertinggi di dunia itu pada 26 April 1997.

Dimotori Prabowo Subianto yang saat itu menjabat komandan jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI-AD, para pendaki gunung terbaik dari sejumlah klub pecinta alam terkemuka di Indonesia dan tim pendaki gunung Kopassus dihimpun, lantas dipersiapkan di bawah supervisi salah satu pendaki legendaris dunia dari Rusia yang kini sudah almarhum, Anatoli Boukreev.

Pramono Edhie Wibowo, mantan Kepala Stat TNI-AD, yang saat itu masih berpangkat letnan kolonel menjadi ketua kontingen pendakian yang berada langsung di kaki pegunungan Himalaya untuk mengawasi proses pendakian.

Ada dua tim yang dikirim untuk menaklukkan Puncak Everest dari sisi selatan dan utara. Yang berhasil mencapai puncak adalah tim dari selatan, dan para pendakinya yang sampai ke atap dunia itu adalah Letnan Iwan Setiawan, Sersan Misirin, dan Pratu Asmujiono. Tim dari sisi utara, antara lain adalah pendaki gunung yang kini sudah berpulang, Gunawan “Ogun” Muhamad.

Dalam proses masa persiapan tim pendaki gunung Indonesia ini, penulis sempat sekali bertemu dengan Anatoli Nikolaevich Boukreev di markas Kopassus di Cijantung. Saat itu, Anatoli masih kelihatan jet lag dan sedang menjalin kontak via telepon dengan kerabatnya di Amerika Serikat.

Untuk menyambut sukses pendakian Puncak Everest ini kemudian digelar konferensi pers yang dipenuhi perwakilan media di markas komando Kopassus di Cijantung pada periode 1997.