Kisah Tour de Trump, Usaha Donald Trump Saingi Tour de France

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Kamis, 14 Mei 2020 13:53 WIB

Donald Trump (tengah) berpose bersama jajaran pebalap peserta ajang balap sepeda Tour de Trump edisi inagurasi pada 1989. (Antara/Gran Fondo Guide)

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pernah memiliki ambisi dan berusaha menggelar lomba balap sepeda untuk menyaingi Tour de France. Usaha itu gagal.

Tepat 14 Mei 1989, pembalap Norwegia Dag Otto Lauritzen meraih jersey pink dan cek senilai 50 ribu dolar AS setelah dinobatkan sebagai pemenang edisi perdana Tour de Trump.

Kendati jadi urutan paling buncit dari 87 pembalap yang mencapai garis finis di hadapan Trump Plaza Hotel and Casino di Atlantic City, New Jersey, Lauritzen tetap berhasil menjadi juara.

Namun, bagian paling menarik dari ajang tersebut bukanlah soal Lauritzen, melainkan perlombaan balap sepeda itu sendiri, Tour de Trump.

Sebagaimana bisa ditebak dari namanya, perlombaan itu merupakan ajang balap sepeda yang disponsori oleh Donald Trump, pengusaha kondang yang kini menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45.

Ketika mengumumkan keberlangsungan Tour de Trump pada akhir 1988, Trump secara jelas mematok ambisinya bahwa ajang balap itu akan hadir menyaingi perlombaan lain yang sudah kesohor, Tour de France.

"Saya ingin membuat ajang ini setara dengan Tour de France," kata Trump ketika ditanya proyeksi 10 tahun ke depan dalam wawancara dengan NBC pada 1989, sebelum edisi perdana berlangsung.

Tour de France, balapan yang sudah dilangsungkan sejak 1903 itu, memang menjadi alasan utama Trump bisa terjun berinvestasi ke perlombaan balap sepeda.

Ide awal menggelar ajang balap sepeda di Amerika Serikat datang dari pewarta CBS Sports John Tesh yang baru saja pulang meliput Tour de France 1987 dan membujuk

Pewarta CBS Sports John Tesh yang baru rampung meliput Tour de France 1987 membujuk komentator bola basket cum entrepreneur Billy Packer untuk menggelar ajang serupa di Amerika Serikat.

Packer melihat hal itu sebagai sebuah peluang dan awalnya ingin menamainya Tour de Jersey, tetapi ide bisnisnya tak banyak direspon positif di kalangan pemilik kasino di Atlantic City, terutama karena balap sepeda tidak begitu populer di sana.

Karena itu, ketika ia berkesempatan untuk menyodorkan peluang investasi itu kepada Trump, serta merta ia mengajukan kartu as berupa hak penamaan kepada taipan properti itu.

"Jika ia bertanya 'Apa namanya?' saya akan menjawab 'Tour de Trump'," demikian pengakuan Packer dalam lansiran New York Times 5 Mei 1989.

Gayung bersambut, mata pancing Packer dilahap oleh Trump. Dua ambisi bertemu dalam ajang bernama Tour de Trump. Trump yakin betul namanya akan cukup menjadi daya tarik bagi kalangan pesepeda profesional untuk ambil bagian dalam ajang balap sepeda itu.

"Tentu saja, kami bisa mengubah namanya, jika kami ingin mendapati perlombaan yang kurang sukses. Jika kami ingin mengurangi cakupannya," kata Trump dalam wawancara dengan NBC.

"Banyak pembalap datang karena namanya," ujarnya menegaskan.

Yang dikatakan Trump ada benarnya, sebagaimana dikonfirmasi oleh salah Jan Gisbers, manajer tim PDM, yang sengaja melewatkan Vuelta a Espana demi ambil bagian dalam Tour de Trump, memperebutkan hadiah sebesar 250 ribu dolar AS, saat itu nilai seperlima dari hadiah Tour de France.

"Salah satu alasan terbesar kami ambil bagian adalah karena Trump sponsornya. Dengan orang seperti dia, kami yakin ini akan menjadi ajang hebat," kata Gisbers sebagaimana dilansir Sports Illustrated pada 22 Mei 1989.

Akan tetapi, nama Trump tak sekadar mengundang banyak pebalap ikut serta tetapi reputasinya sebagai ikon kalangan orang kaya dan rakus turut mendatangkan segerombol demonstran yang hadir saat etape pertama membawa berbagai slogan protes seperti "Die Yuppie @cum," "Hungry? Eat the Rich" dan "Trump = Anti-Christ", demikian laporan Politico.

Yang lebih mengenaskan lagi, Trump akhirnya mengundurkan diri dari posisi sponsor hanya setelah dua edisi Tour de Trump digelar, akibat kesulitan finansial di lini bisnis lainnya. Ramalan Gisbers sedikit meleset.

Tour de Trump bukan saja tak kesampaian untuk memiliki reputasi setara Tour de France, tetapi balapan itu berganti nama menjadi Tour DuPont setelah berpindah sponsor ke konglomerat Amerika lainnya, DuPont.

Sayangnya, Tour DuPont juga harus berhenti pada 1996 hanya beberapa bulan setelah John du Pont dinyatakan bersalah dalam pembunuhan pegulat Dave Schultz dan dijatuhi hukuman 30 tahun penjara.

Berita terkait

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

18 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

22 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

5 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

7 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

16 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Indonesia Tambah Kuota Atlet yang Lolos Olimpiade Paris 2024, Terbaru Atlet Balap Sepeda Bernard Benyamin van Aert

21 hari lalu

Indonesia Tambah Kuota Atlet yang Lolos Olimpiade Paris 2024, Terbaru Atlet Balap Sepeda Bernard Benyamin van Aert

Simak daftar atlet yang lolos Olimpiade Paris 2024 di luar wildcard, Diananda Choirunisa (panahan) hingga Bernard Benyamin van Aert (balap sepeda).

Baca Selengkapnya

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

22 hari lalu

Donald Trump Salahkan Joe Biden atas Serangan Iran ke Israel

Donald Trump menilai saat ini adanya kurangnya kepemimpinan Joe Biden hingga membuat Tehran semakin berani

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

26 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

33 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

36 hari lalu

Joe Biden Vs Donald Trump, Dua Lelaki Gaek Berebut Kursi Presiden AS

Joe Biden 81 tahun dan Donald Trump 78 tahun akan bertarung di kontestasi pemilihan Presiden AS di usia yang tak lagi muda.

Baca Selengkapnya