Pelatnas Atletik: Program Latihan di Rumah Dinilai Tak Maksimal

Reporter

Antara

Editor

Nurdin Saleh

Kamis, 21 Mei 2020 04:30 WIB

Ilustrasi Pelatnas Atletik. Antara

TEMPO.CO, Jakarta - Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) menghadapi kendala baru setelah memulangkan para atlet pelatnas mereka ke daerah asal masing-masing sejak Maret. Pelaksanaan program latihan jarak jauh yang dinilai kurang maksimal.

Hal itu, kata Sekretaris Umum PB PASI Tigor M. Tanjung karena keterbatasan ruang latihan dan perlengkapan pendamping di tempat tinggal para atlet pelatnas.

"Mereka tidak bisa berlatih normal di kampung halamannya, kalau pun ada stadion mereka tidak bisa menggunakannya karena ditutup," kata Tigor saat dihubungi dari Jakarta, Rabu.

"Di tempat asal mereka juga ada yang sudah memberlakukan PSBB atau bahkan berada di zona merah, sehingga ruang gerak untuk latihan jadi sangat terbatas," ujarnya menambahkan.

Tigor mengaku khawatir jika kondisi itu terus berlanjut akan berdampak terhadap kurang maksimalnya persiapan menghadapi kualifikasi olimpiade maupun kejuaraan reguler lainnya pada 2021.

"Kami sudah bayangkan jika nantinya pelatnas 2021 akan berjalan tidak terlalu baik kalau hanya mengandalkan model latihan seperti sekarang," katanya menegaskan.

Akibat pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia, sekira 70 atlet pelatnas yang sebelumnya rutin berlatih di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, terpaksa dipulangkan.

Sejumlah atlet pun terpaksa menjalani program latihan seadanya berbekal peralatan terbatas serta pengawasan dari pelatih secara jarak jauh.

Lalu Muhammad Zohri misalnya, pelari yang lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 ini menjalani program latihan di halaman rumah atau di pantai dengan perlengkapan pribadi yang ia miliki.

Meski dalam kondisi yang terbatas, namun PB PASI terus menggenjot performa atletnya agar bisa menambah kursi atlet nasional yang akan berlaga di olimpiade yang diundur tahun depan.

"Yang pasti kan Zohri, tapi kami juga coba meloloskan yang lain juga. Untuk (pertandingan) kualifikasinya kami belum tahu akan diikutkan yang mana karena kalender pertandingan juga belum jelas," tutur Tigor.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

11 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

14 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya