Bulu Tangkis: Putri KW Ingin Ikuti Jejak Carolina Marin
Reporter
Irsyan Hasyim (Kontributor)
Editor
Nurdin Saleh
Rabu, 1 Juli 2020 06:59 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Putri Kusuma Wardhani, punya ambisi dan berharap bisa meraih medali emas Olimpiade. Keinginan itu terinspirasi dari pencapaian idolanya Carolina Marin. Atlet asal Spanyol itu berhasil merebut medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
“Saya terinspirasi dengan daya juangnya di lapangan. Dia punya variasi pukulan yang bagus dan kelincahan kakinya juga terlatih maksimal,” kata atlet yang akrab disapa Putri KW ini dikutip dari video yang diposting akun Instagram PBSI, Selasa, 30 Juni 2020.
Selain menjadi juara di Olimpiade, Putri KW juga berharap bisa menyamai prestasi Marin yang telah merebut tiga titel juara dunia. “Saya pengen banget pencapaian prestasinya seperti dia (Marin)," ujar atlet berusia 17 tahun.
Pasca Susy Susanti yang berhasil merebut emas di Olimpiade Barcelona 1992 belum ada lagi atlet tunggal putri Indonesia. Prestasi terbaik hanya pernah diraih Mia Audina yang meraih medali perak di Olimpiade Atlanta 1996. Begitupun Maria Kristin hanya mampu mempersembahkan medali perunggu di Olimpiade Beijing 2008.
Putri KW pun diprediksi punya potensi besar untuk membangkitkan prestasi tunggal putri Indonesia. Meski dikatakan demikian, pebulutangkis binaan PB Exist Jakarta ini tak ingin besar kepala dan lebih menjadikan hal tersebut sebagai motivasi untuk bisa lebih baik lagi.
Tergabung di Pelatnas PBSI sejak awal 2019 lalu, Putri mengaku senang punya kesempatan berlatih dengan pemain senior seperti Gregoria Mariska Tunjung.
“Pastinya senang bisa masuk Pelatnas. Kurang lebih di Pelatnas dan di klub sama saja (rutinitasnya), tapi latihannya saja yang beda, lebih berat. Terus lingkungannya juga sedikit beda, karena di sini banyak senior jadi segan. Tapi senang banget bisa ketemu banyak senior, jadi bisa banyak sharing dan lawan sparring,” ujar dia.
Untuk bisa mewujudkan impiannya, Putri KW pun lebih giat berlatih semenjak menembus tim utama di Pelatnas Cipayung. Atlet kelahiran Tangerang ini sudah mulai bangun sekitar pukul 05.30 jika harus latihan pagi. Ia pun menyempatkan sarapan 30 menit sebelum berlatih biar bisa konsentrasi selama latihan.
"Terus latihan sebelum jam 7-10 biasanya," kata dia menjelaskan waktu latihannya.
Setelah istirahat, ia pun bakal kembali mengasah kemampuan pada sore hari. "Latihan sore sekitar pukul 15.00 sampai 16.30," ucap Putri KW.
IRSYAN HASYIM