TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap Petronas Yamaha SRT Franco Morbidelli mengaku khawatir dengan kecepatan yang ditunjukkan para pembalap Suzuki Ecstar di MotoGP Aragon, Ahad lalu. Kekhawatiran itu tentu beralasan. Sempat berada di urutan ketiga di dua lap awal, Alex Rins, yang memulai balapan di urutan kesepuluh, menyalipnya dengan mudah di putaran ketiga.

Di akhir balapan pun, Morbidelli harus puas finis keenam di belakang Takaaki Nakagami dari LCR Honda. Menurut dia, Suzuki selalu menjadi motor yang kuat di paruh kedua balapan karena penggunaan ban yang sangat baik. Pembalap Suzuki, kata Morbidelli, harus bersabar menunggu momentum motornya mendapatkan keceptan maksimumnya.

Baca juga : Menurut Fabio Quartararo, Tekanan Juara MotoGP 2020 Ada di Pembalap Tim Pabrikan

"Saya melihat Suzuki dalam kondisi yang sangat bagus di balapan ini. Ketika Anda melihat mereka di awal balapan, Anda harus takut. Alex Rins menyusul saya di lap ketiga dan saya terkesan dengan itu," kata dia, dikutip dari Motorsport, Selasa, 20 Oktober 2020.

Morbidelli meneruskan, "Apa yang Anda lihat ketika berada di belakang mereka adalah mereka memiliki cengkeraman yang luar biasa dan dorongan yang luar biasa untuk keluar dari tikungan, dan mereka hanya dapat mengendarai pada level yang berbeda untuk itu."

Baca juga : Jadwal MotoGP Teruel: Maverick Vinales Ungkap Lagi Kelemahan Yamaha

Morbidelli mengatakan telah berjuang untuk mendapatkan kecepatan di lap awal dengan ban depan medium. Namun, ia terlambat untuk meringsek naik untuk bersaing merebut podium pada saat kecepatannya membaik. Rins lolos dan merebut podium perdananya di MotorLand Aragon.

"Sejak saat itu saya mencoba mengatur kecepatan saya, mencoba mengejar Maverick Vinales dan melupakan Suzuki dan Honda. Sayangnya, balapan yang lebih panas membuat keseimbangan dan levelnya sedikit berbeda. Saya pikir itu akan menjadi balapan antara saya, Maverick dan Fabio. Sebaliknya itu adalah balapan antara Suzuki dan Honda, karena balapan ini lebih panas dan keseimbangan mereka lebih bagus," kata Franco Morbidelli.