Panitia Olimpiade Tokyo 2021 Kemungkinan Buka Venue untuk Penonton Asing

Jumat, 13 November 2020 16:21 WIB

Logo 3D Olimpiade Tokyo 2021 dengan latar gambar virus, 24 Maret 2020. Olimpiade 2020 Tokyo seharusnya digelar pada 24 Juli hingga 9 Agustus 2020. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Panitia Penyelenggara Olimpiade Tokyo 2021, Toshiro Muto, membuka kemungkinan untuk membuka ajang olahraga multicabang terbesar di dunia untuk penonton yang bukan berasal dari Jepang. Acara yang akan digelar pertengahan tahun 2021 berpeluang dibuka untuk umum dengan aturan dan protokol kesehatan yang ketat.

"Pada musim semi mendatang, kami akan membuat langkah-langkah untuk semua penonton, termasuk warga non-Jepang," kata Muto setelah rapat tentang tindakan pencegahan infeksi virus Covid-19, seperti dilansir Associated Press, Jumat, 13 November 2020. "Untuk non-Jepang, kami perlu memastikan bahwa kami memberi kesempatan menonton bagi mereka juga."

Meskipun penonton diizinkan hadir, Muto menambahkan, nantinya akan ada pedoman ketat, aturan yang harus diikuti, dan aplikasi kesehatan yang berfungsi untuk melacak penonton dan memantau penyebaran Covid-19. Mungkin akan sulit memasukkan penggemar ke karantina, tetapi, menurut Muto, pihaknya bisa saja melakukan karantina bagi pendatang.

"Mengenai penonton dari luar negeri, apakah harus menjalani karantina selama 14 hari atau tidak, apakah kita bisa mengesampingkan atau tidak. Itu tergantung situasi. Ada kemungkinan karantina ini dibebaskan jika memenuhi persyaratan tertentu," kata Muto.

Advertising
Advertising

Baca juga : Atlet Peserta Olimpiade 2021 Tak Perlu Isolasi 14 Hari Saat Tiba di Tokyo

Penyelenggara dan Komite Olimpiade Internasional (IOC) menargetkan setidaknya lima bulan lagi untuk menyelesaikan program dan rencana mereka dalam menyelenggarakan Olimpiade yang akan diikuti sekitar 11.000 atlet dan puluhan ribu ofisial, juri, sponsor, media dan penyiar tersebut.

Baca juga : Pencalonan Tuan Rumah Olimpiade 2032, Jokowi Akan Kunjungi Markas IOC di Swiss

Olimpiade Tokyo yang seharusnya berlangsung musim semi tahun ini
ditunda tahun depan akibat pandemi Covid-19 dan akan dibuka pada 23 Juli 2021. "Kecemasan penonton karena tidak tahu apakah mereka benar-benar bisa pergi ke Olimpiade atau tidak, bisa dimengerti. Kami ingin memperhatikan penonton sebanyak mungkin sambil kami mengambil tindakan pencegahan pada saat yang sama untuk dapat menampung sebanyak mungkin penonton," ujarnya.

Muto mengatakan belum ada keputusan tentang jumlah penonton yang diizinkan masuk ke venue. Beberapa stadion bisbol di Jepang telah bereksperimen dengan kapasitas sebesar 80 persen. "Apakah kami akan memiliki kapasitas penuh atau tidak, keputusan belum dibuat karena berbagai eksperimen sedang berlangsung," kata Muto.

Presiden IOC Thomas Bach mengatakan bakal berada di Tokyo pekan depan untuk kunjungan pertamanya sejak Olimpiade Tokyo ditunda. Ia memastikan bahwa pergelaran Olimpiade akan terus berjalan. Bach diperkirakan akan bertemu dengan Perdana MenteriYoshihide Suga dan berbicara dengan Gubernur Tokyo Yuriko Koike, Presiden panitia Tokyo Yoshiro Mori dan pihak terkait lain.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

4 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

6 hari lalu

Yen Merosot, Kunjungan Wisatawan Asing ke Jepang Makin Tinggi

Pemerintah Jepang pun optimistis bakal bisa melampaui target 2025 yaitu 32 juta pengunjung asing pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

11 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya