In Memoriam: Warisan Ide Kedisiplinan dan Kejujuran Sepak Bola Ricky Yacobi

Minggu, 22 November 2020 10:25 WIB

Mantan pemain sepak bola nasional, Ricky Yacobi. TEMPO/Santirta

TEMPO.CO, Jakarta - Wafatnya Ricky Yacobi pada Sabtu, 21 November 2020, mengingatkan dunia sepak bola Indonesia terhadap warisan laki-laki kelahiran Medan, 57 tahun lalu. Perannya dalam sepak bola tak surut meski sudah gantung sepatu 25 tahun lalu. Dari memberi coaching clinic hingga mendirikan sekolah sepak bola adalah dunia barunya setelah masuk ke masa pensiun.

Ricky memang bermimpi mencetak pemain belia yang hebat. Koran Tempo, 8 April, 13 tahun lalu, sempat menemui Ricky yang sedang memamerkan kepiawaiannya dalam mengolah si kulit bundar di hadapan ratuan anak-anak dan pelatih sekolah sepak bola. "Rasanya puas dan menyenangkan bisa selalu melatih anak-anak bermain," kata dia, kala itu.

Sisa-sisa kecemerlangannya sebagai penyerang masih memancar dari lapangan hijau. Ia dianggap sebagai Paul Breitner Indonesia. Gaya bicara dan aksi lapangannya yang lugas seperti Brietner, pemain Jerman yang mengantongi tujuh piala liga di Jerman dan Spanyol untuk Bayern Munchen dan Real Madrid serta satu Piala Eropa buat Jerman pada 1970-an.

Baca juga : Ricky Yakobi, Kenangan Manis Asian Games dan Karier Singkat di Liga Jepang

Advertising
Advertising

Ricky memang salah satu penyerang terbaik timnas Indonesia. Bahkan Kurniawan Dwi Yulianto, pemain tim nasional Indonesia yang bermain pada 1995-2005, sangat mengidolakannya. Karena kehebatannya itulah klub asal Jepang, Matsushita, pun menggandengnya pada 1988.

Di lapangan F Senayan, Jakarta, saat itu, Ricky terus-menerus memberi instruksi untuk anak-anak bola di sekolah miliknya, Sekolah Sepak Bola Ricky Yakobi. Ia berlari dan berteriak-teriak sampai serak. Mencetak pemain andalan, ia tahu, tidak cukup hanya satu atau dua hari. Demi impiannya, mantan pemain klub Arseto Solo itu melatih anak-anak dengan sabar.

Ia juga sadar dunia yang digelutinya bukanlah dunia yang mudah untuk menghasilkan uang. Orientasi sekolahnya bukan pada bisnis semata. Sebagian pengurus pernah memintanya untuk mengarahkan orientasi sekolahnya kepada bisnis. Orientasi sekolah bola cuma menang turnamen. Mereka juga membatasi hanya menerima anak dari orang tua kaya raya. Bila perlu anak sekolah lain dibajak demi prestasi dan gengsi sekolah.

Ricky pun berontak. "Ini SSB atau klub orang dewasa," kata dia saat itu. Akhirnya ia membedol sekolah bola yang berdiri di bawah payung sebuah yayasan itu. Sekolah itu dia kelola sendiri. Di tengah godaan nafsu bisnis sekolah bola, semangat Ricky untuk mencetak bibit muda berbakat tak pernah tamat.

Baca juga : Ricky Yacobi Meninggal Saat Bermain Sepak Bola, Begini Kronologinya

Sekolah bola, menurut lelaki yang selalu dididik keras soal kejujuran itu, seharusnya benar-benar untuk mencetak bintang muda, terutama yang kurang mampu. Itulah mimpi yang dia wujudkan di sekolahnya. "Sepak bola harus dibangun dengan disiplin, kerja keras, dan kejujuran," katanya. Kesimpulan itu lahir dari pengalamannya berlaga bersama klub Matsushita sepanjang 1988.

Di Negeri Sakura, sarana dan prasarana yang lengkap justru tidak membuat pemain Jepang manja. Disiplin dan kerja keras para pemain Jepang selama latihan dan bertanding sungguh, menurut dia, benar-benar tak tertandingi.

Sebenarnya setumpuk tawaran untuk melatih klub dewasa pernah datang ke mejanya. Namun, lelaki yang biasa bicara blakblakan itu tak berminat. Kondisi kompetisi dan tim-tim di liga membuatnya malas menekuni klub dewasa. "Sudah bukan rahasia kalau kemenangan masih ditentukan oleh faktor nonteknis, seperti uang dan lobi," kata pemain yang dulu di kalangan wartawan olahraga terkenal "bersih" itu.

Lantas masih adakah harapannya untuk sepak bola Indonesia? "Saya percaya. Jepang saja butuh waktu 10 tahun," kata pemain yang mengakhiri kariernya di PSIS Semarang itu. "Perjalanan kita mungkin akan sedikit lebih panjang," ujar Ricky. Itulah yang diyakini Ricky sampai akhir hidupnya: bahwa kemajuan sepak bola Indonesia bergantung pada disiplin, kerja keras, dan kejujuran.

Berita terkait

Tiket Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak dan Indonesia Vs Filipina Dianggap Mahal, Berapa Harga Tiket Terusan?

1 hari lalu

Tiket Pertandingan Timnas Indonesia Vs Irak dan Indonesia Vs Filipina Dianggap Mahal, Berapa Harga Tiket Terusan?

Penjualan tiket pertandingan timnas Indonesia Vs Irak dan Filipina telah dibuka. Namun banyak protes karena harga tiket dianggap mahal. Ini kata PSSI.

Baca Selengkapnya

Kisah Perjuangan Bisa Lakukan Ibadah Haji, dari Kuli Panggul dan Penjual Keset hingga Witan Sulaeman

1 hari lalu

Kisah Perjuangan Bisa Lakukan Ibadah Haji, dari Kuli Panggul dan Penjual Keset hingga Witan Sulaeman

Memasuki musim haji, terdapat kisah-kisah keberangkatan ibadah haji yang menarik dari calon jemaah, mulai dari kuli panggul sampai Witan Sulaiman.

Baca Selengkapnya

Profil Tanzania, Lawan Timnas Indonesia dalam Uji Coba Sebelum Kualifikasi Piala Dunia 2026

1 hari lalu

Profil Tanzania, Lawan Timnas Indonesia dalam Uji Coba Sebelum Kualifikasi Piala Dunia 2026

Duel Timnas Indonesia vs Tanzania nanti akan menjadi pertemuan kedua mereka sepanjang sejarah. Bagaimana profil tim asal benua Afrika tersebut?

Baca Selengkapnya

Ragam Reaksi Warganet soal Kenaikan Harga Tiket Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina

1 hari lalu

Ragam Reaksi Warganet soal Kenaikan Harga Tiket Timnas Indonesia Lawan Irak dan Filipina

Kenaikkan harga tiket Timnas Indonesia memicu amarah netizen yang melontarkan berbagai komentar unik di akun Instagram resmi @timnas.Indonesia.

Baca Selengkapnya

7 Pemain Langganan Timnas Indonesia yang Tak Dipanggil Shin Tae-yong untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

1 hari lalu

7 Pemain Langganan Timnas Indonesia yang Tak Dipanggil Shin Tae-yong untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026

Shin Tae-yong merombak komposisi skuad Timnas Indonesia menjelang dua laga terakhir putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Baca Selengkapnya

AFC Dukung Usulan Palestina untuk Menangguhkan Keanggotaan Israel di FIFA

1 hari lalu

AFC Dukung Usulan Palestina untuk Menangguhkan Keanggotaan Israel di FIFA

AFC memberikan dukungannya terhadap usulan Palestina untuk menangguhkan keanggotaan Israel dari FIFA menyusul konflik yang sedang berlangsung di Gaza.

Baca Selengkapnya

Tiket Timnas Indonesia Naik 2 Kali Lipat, PSSI Ungkap Penjualan Sudah Mencapai 50 Ribu Lembar

2 hari lalu

Tiket Timnas Indonesia Naik 2 Kali Lipat, PSSI Ungkap Penjualan Sudah Mencapai 50 Ribu Lembar

PSSI menaikkan harga tiket timnas Indonesia untuk dua laga kualifikasi Piala Dunia 2026 hingga dua kali lipat. Minat suporter tetap tinggi.

Baca Selengkapnya

Bersiap Hadapi 2 Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Akan Beruji Coba Melawan Tanzania

2 hari lalu

Bersiap Hadapi 2 Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Akan Beruji Coba Melawan Tanzania

Timnas Indonesia akan menjalani uji coba melawan Tanzania pada 2 Juni mendatang di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta.

Baca Selengkapnya

Cara Beli Tiket Timnas Indonesia vs Irak, Harga Termurah Rp 250.000

2 hari lalu

Cara Beli Tiket Timnas Indonesia vs Irak, Harga Termurah Rp 250.000

Simak cara beli tiket Timnas Indonesia vs Irak Juni 2024 beserta harganya.

Baca Selengkapnya

PSSI Umumkan Daftar Pemain Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026, Simak 22 Nama Berikut

2 hari lalu

PSSI Umumkan Daftar Pemain Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026, Simak 22 Nama Berikut

Dari daftar pemain Timnas Indonesia untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada Juni ini, terdapat beberapa yang bermain di luar neger.

Baca Selengkapnya