TEMPO.CO, Jakarta - Dustin Poirier ingin pertandingan ulangnya melawan Conor McGregor menjadi pertarungan yang mempertaruhkan darah dan nyalinya. Mantan juara kelas ringan sementara akan berusaha membalas kekalahannya pada 2014 dari The Notorious pada acara utama UFC 257 di Abu Dhabi, 23 Januari 2021.

Poirier, 31 tahun, tersingkir hanya dalam dua menit dalam pertarungan UFC 178 saat bertarung melawan McGregor pada 2014. Ia berharap pertemuan kedua mereka akan menjadi pembalasan atas kekalahan tersebut. "Pertarungan itu bahkan saya belum mampu berkembang, tapi itu pertarungan dan apa pun bisa terjadi," kata dia dikutip dari The Sun, Sabtu, 9 Januari 2021.

Ia meneruskan, "Jika Anda berbicara tentang perencanaan permainan, apa yang saya inginkan bagi kami untuk meneteskan darah dan terluka serta menderita di awal pertarungan. Kemudian kita bisa mencari tahu siapa petarung sejati. Itulah yang saya inginkan. Saya ingin kehabisan darah dengan satu menit dari waktu putaran pertama."

Poirier tentu bukan favorit dalam pertarungan melawan McGregor. Namun, laki-laki asal Amerika Serikat tersebut meneruskan, "Saya ingin kita berdua berdarah dan benar-benar harus menggali lebih dalam dan melihat siapa petarung yang lebih baik. Lihat siapa yang benar-benar ingin berada di sana."

"Saya tidak berharap ini menjadi pertarungan terbuka, tetapi jika kami bisa mencapai titik di mana kami berdua lelah dan berdarah, maka kami dapat melihat siapa yang memiliki lebih banyak kesabaran dan lebih banyak keinginan. Saya pikir saya memenangkan sepuluh dari sepuluh kali pertarungan."

Poirier memiliki catatan 26-6 akan menjalani pertandingan ulangnya dengan McGregor yang sudah absen lebih dari setahun setelah mengalahkan Donald Cerrone di UFC 246. Presiden UFC Dana White mengatakan pemenang dari pertandingan akan bersaing memperebutkan gelar kelas ringan milik Khabib Nurmagomedov yang baru saja pensiun.