Jadwal MMA: Cerita Di Balik Persaingan Conor McGregor dan Dustin Poirier
Reporter
Terjemahan
Editor
Arkhelaus Wisnu Triyogo
Rabu, 20 Januari 2021 12:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Persaingan sengit bintang MMA kelas bulu antara Conor McGregor dan Dustin Poirier akan berlanjut akhir pekan ini di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Tidak seperti persiapan untuk pertarungan kelas bulu mereka enam tahun lalu, pasangan ini memiliki kondisi yang jauh lebih baik untuk pertarungan kedua.
McGregor dan Poirier akan bertemu di acara utama UFC 257 di Fight Island. McGregor, yang mengalahkan Poirier dalam pertemuan pertama mereka di UFC 178, menjatuhkannya hanya dalam waktu kurang dari dua menit. Keduanya bahkan belum sempat adu pukul, tetapi persaingan mereka dipenuhi perang mental yang sudah berlangsung lama.
Di UFC 178 pada Agustus 2014, McGregor memamerkan kemampuannya untuk menarik perhatian lawan-lawannya untuk pertama kalinya. McGregor mengatakan, "Jangan salah paham, saya suka anak itu. Dia seorang pendiam yang berasal dari sebuah desa kecil. Saya tidak membenci orang itu."
Poirier dari Louisiana mencoba yang terbaik untuk tetap tenang. Namun, komentar McGregor jelas berpengaruh padanya. Meski dia berusaha menyembunyikannya, kata-kata petarung asal Irlandia itu jelas membuatnya kesal. Mereka pun mulai mengatur pertemuan keduanya. Poirier berubah menjadi lebih agresif.
Baca juga : Jadwal MMA Akhir Pekan Ini: Simak Jam Duel McGregor vs Poirier di UFC 257
Presiden UFC Dana White harus menghentikan Poirier yang marah. Sedangkan, McGregor tidak bisa menahan tawa melihat betapa marahnya The Diamond. Pertarungan yang lebih tegang terjadi selama penimbangan beberapa hari kemudian. Dana White lagi-lagi harus memainkan peran sebagai pelerai.
Tapi kali ini, Poirier terlihat lebih marah dari sebelumnya. Banyaknya penggemar McGregor yang hadir di Las Vegas MGM Grand Conference Center diperkirakan berkontribusi pada sikapnya yang marah. Bagaimanapun, saat itu, McGregor telah menghabiskan perlawanan petarung Amerika Serikat itu.
Beberapa hari setelah kehilangan yang menghancurkan, Poirier dengan cepat memberikan sejenis alat peraga kepada McGregor. Ia mengakui, "Hati saya benar-benar hancur." Kekalahan tersebut merupakan titik balik dalam karier Poirier. Ia berkembang sebagai petarung MMA di kelas ringan.
Pertemuan itu juga menandai perubahan dalam hubungannya dengan McGregor. Persaingan sebagai musuh bebuyutan berubah menjadi musuh yang diselimuti keramahan. Keramahan itulah yang meletakkan benih untuk pertemuan mereka di UFC 257, akhir pekan ini.
Poirier vs McGregor jilid kedua membuahkan hasil. Keduanya setuju untuk bertarung satu sama lain untuk sebuah laga amal, sebuah perjanjian yang menunjukkan seberapa jauh persaingan sengit itu telah datang. Nyatanya, McGregor berencana untuk memberikan sumbangan besar-besaran kepada Poirier's Good Fight Foundation.
Kembali pada tahun 2014, tidak ada yang pernah membayangkan keduanya akan berhubungan baik seperti saat ini. Sebagai petarung MMA, hubungan Conor McGregor dan Dustin Poirier yang sekarang bersahabat adalah tanda seberapa besar mereka tumbuh sebagai pria dan petarung.