6 Fakta di Sekitar Pemilihan Presiden Barcelona Joan Laporta
Reporter
Terjemahan
Editor
Arkhelaus Wisnu Triyogo
Senin, 8 Maret 2021 15:36 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Joan Laporta terpilih sebagai presiden Barcelona di tengah masa-masa sulit klub yang sedang berurusan dengan masalah hukum, keuangan, dan konflik internal. Ia terpilih setelah memenangkan 58 persen suara anggota klub dalam pemilihan Ahad, 7 Maret 2021. Kini, ia bertanggung jawab atas klub yang sangat membutuhkan kepemimpinan positif setelah pendahulunya, Josep Maria Bartomeu, mengundurkan diri pada bulan Oktober lalu.
Laporta bukan orang baru di Barcelona. Ini adalah kali kedua pria 54 tahun itu berada di pucuk pimpinan tertinggi klub yang bermarkas di Camp Nou tersebut. Banyak yang telah berubah sejak kepemimpinan Laporta berakhir pada 2010. Ia mengklaim kemampuan untuk membawa Barcelona kembali ke posisi yang lebih stabil dan mengulang kejayaan satu dekade lalu.
Berikut sejumlah fakta yang berada di sekitar pemilihan Joan Laporta sebagai presiden Barcelona.
- Pernah menjabat presiden Barcelona pada 2003-2010
Laporta sebelumnya adalah presiden Barcelona dari 2003 hingga 2010. Periode ini diyakini menjadi periode kesuksesan terbesar dari sejarah klub asal Catalan tersebut. Pada periode itu, Barcelona memenangkan empat gelar La Liga dan dua Liga Champions. Mereka juga meluluskan pemain La Masia seperti Lionel Messi dan Andres Iniesta ke tim utama. Laporta juga berhasil melakukan transfer yang terbilang sukses ketika mendatangkan Ronaldinho dan Samuel Eto'o. Setelah pemilu ini, Laporta akan berkuasa hingga 2026.
- Janji-janji Laporta
Laporta membingkai kampanye pencalonannya sebagai presiden berdasarkan pengalamannya di Barcelona. Ia mengatakan kepada para pemilih bahwa dia akan dapat meyakinkan Messi untuk tetap tinggal di Barcelona. Dia juga menjanjikan proyek ekspansi untuk Camp Nou.
"Saya mengatakan yang sebenarnya, saya adalah orang dengan pengalaman dan melakukan determinasi paling banyak, serta yang paling kredibel di mata Messi. Itu Membuat saya bangga karena Messi mengatakan kepada saya bahwa semua yang saya katakan kepadanya telah terpenuhi."
"Masalah Leo lebih mudah daripada stadion. Akan sangat menyenangkan bisa mencapai peringatan 125 tahun Camp Nou pada 2024 bersama Messi, itu akan menjadi kembang api terakhir yang bagus," kata Laporta dikutip dari Goal.
Berikutnya: Victor Font dan Toni Frexia
<!--more-->
- Mengalahkan Victor Font dan Toni Frexia
Victor Font dan Toni Freixa adalah kandidat presiden Barcelona. Namun, keduanya selalu menghadapi kesulitan. Laporta menjadi kandidat terkuat sejak awal. Font, yang memperoleh 30 persen suara, adalah anggota dewan klub. Sedangkan Freixa, yang memperoleh 9 persen suara, adalah mantan juru bicara klub.
Baca juga : Joan Laporta Terpilih Jadi Presiden Baru Barcelona, Tantangan Berat Menantinya
- Suksesor Josep Maria Bartomeu
Bartomeu mengundurkan diri tahun lalu di tengah kontroversi Barcagate yang membuatnya ditangkap polisi Katalunya pekan lalu. Dia telah dibebaskan dari tahanan. Bartomeu dan para pembantu dekatnya telah dituduh membayar perusahaan media sosial untuk memoles citra Bartomeu dengan menjatuhkan reputasi sejumlah pemain seperti Lionel Messi, Gerard Pique, dan Xavi. Bartomeu dianggap tidak bersalah sampai terbukti sebaliknya.
- Lilitan utang Barcelona
Klub memiliki utang kotor hampir 1,2 miliar Euro atau setara Rp 20,4 triliun yang mendorong pengurangan gaji beberapa anggota skuad. Begitu banyak uang memicu rumor bahwa nilai kontrak Messi dan anggota tim lain bernilai terlalu tinggi.
- Masa depan Lionel Messi
Lionel Messi mengungkapkan keinginannya untuk meninggalkan Barcelona. Dalam wawancara eksklusif dengan Goal pada akhir musim lalu, ia mengungkapkan keluhannya tentang kepemimpinan Bartomeu. Sebab, ia harus membayar klausul pelepasan sebesar 700 juta Euro untuk keluar dari klub akhir musim lalu. "Saya ingin pergi karena saya berpikir untuk menjalani tahun-tahun terakhir di sepak bola dengan bahagia. Akhir-akhir ini saya belum menemukan kebahagiaan di dalam klub," kata Messi.
Kontrak Messi akan berakhir musim panas pada Juni mendatang. Artinya, Joan Laporta harus bekerja cepat untuk menegosiasikan kesepakatan dengan pemain 33 tahun itu sembari mengurangi kerugian finansial klub. "Saya bisa menelepon Jorge Messi (agen dan ayah Messi) malam ini jika saya menang," kata dia percaya diri. Ia juga mengklaim Lionel Messi akan pergi jika dia tidak terpilih.