Mengenal Sosok Matteo Berrettini, Lawan Djokovic di Final Wimbledon 2021
Reporter
Terjemahan
Editor
Nurdin Saleh
Sabtu, 10 Juli 2021 05:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Petenis Italia Matteo Berrettini akan menantang Novak Djokovic, unggulan pertam asal Serbia, di babak final Wimbledon 2021. Keduanya akan bertarung pada Ahad malam, 11 Juli 2021.
Matteo Berrettini, yang menjadi unggulan ketujuh, lolos ke final setelah mengalahkan petenis Polandia Hubert Hurkacz dengan 6-3, 6-7(3), 6-4 dalam pertandingan Jumat. Ia menjadi petenis Italia pertama yang berhasil lolos ke partai puncak turnamen Grand Slam lapangan rumpu titu.
"Saya tak bisa berkata-kata," kata Berrettini setelah pertandinhan itu, seperti dikutip Reuters. "Saya perlu, saya rasa, beberapa jam untuk memahami apa yang terjadi. Saya hanya tahu saya memainkan laga yang luar biasa. Saya sangat senang. Saya sangat senang berada di sini."
"Saya rasa saya tidak pernah memimpikan ini karena ini terlalu berlebihan untuk suatu mimpi."
Berrettini, 25 tahun, sudah menunjukkan performa apiknya sebelum tampil di Wimbledon dengan menjuarai Queen's Club Championship. Dia adalah petenis pertama yang memenangi ajang pemanasan Wimbledon di penampilan debutnya setelah Boris Becker pada 1985.
Kemenangan pada Jumat juga membuat Berrettini sebagai petenis pertama Italia yang mencapai final Grand Slam setelah Adriano Panatta yang memenangi Roland Garros pada 1976.
Final Wimbledon menjadi pencapaian tertinggi petenis urutan 9 dunia itu, setelah semifinal US Open 2019. Ia sudah mengumpulkan 5 gelar juara sepanjang kariernya di level pro.
Berrettini adalah pemain yang bagus di semua jenis lapangan. Ia dikenal dengan servis yang kuat. Tapi senjata utamanya adalah forehand, yang dikenal karena kecepatan, putaran, dan kedalamannya.
Senagai pemain backhand-nya dinilai lemah. Ia juga kerap bermasalah dalam permainan bertahan, juga dalam hal menjaga konsistensinya.
Matteo Berrettini lahir di Roma, memiliki darah Brasil dari pihak neneknya. Dia fasih berbahasa Italia, Inggris, dan Spanyol. Ia sempat dikritik karena memilih pindah ke Monaco untuk keuntungan finansial.
Selanjutnya: Kata Djokovic Setelah Lolos ke Final
<!--more-->
Novak Djokovic merupakan juara bertahan di Wimbledon. Ia lolos ke final ketujuhnya, Jumat, dengan mengalahkan petenis Kanada Denis Shapovalov 7-6(3), 7-5, 7-5.
Petenis berusia 34 tahun mencapai final Grand Slam ke-30 dan tengah mengejar gelar ke-20.
"Saya tidak merasa skor itu cukup mencerminkan performa atau pertandingan ini," kata Djokovic seperti dikutip AFP. "Dia (Shapovalov) melakukan serve untuk set pertama dan mungkin pemain yang lebih baik.
"Saya akan memberinya tepuk tangan meriah untuk semuanya yang telah dia lakukan hari ini dan juga dua pekan ini. Kita akan sering melihat dia di masa depan, dia adalah pemain luar biasa."
Apabila meraih titel di Wimbledon, Djokovic tinggal butuh kemenangan di US Open untuk menjadi petenis ketiga dalam sejarah, dan pertama sejak 1969, yang melengkapi kalender Grand Slam.
Djokovic juga memiliki peluang melengkapi Golden Slam apabila ia menang di Olimpiade nanti.
"Saya mencoba memaksimalkan kemampuan saya di setiap pertandingan dan melihat apa yang terjadi," kata Djokovic.
"Di tahap karier saya sekarang, Grand Slam adalah segalanya dan saya merasa sangat terhormat membuat sejarah di olahraga yang sangat saya cintai ini."
Partai final Wimbledon 2021 antara Novak Djokovic dan Matteo Berrettini akan berlangsung Ahad malam, mulai 20:00 WIB.
REUTERS | ANTARA